Pasuruan (wartabromo.com) – Sebanyak 16.222 anak di Kabupaten Pasuruan mengalami stunting atau pertumbuhan tidak sesuai usianya. Sepertinya, risiko medis pada bayi akibat kurangnya zat gizi ini, wajib menjadi perhatian orang tua.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pasuruan, dr Agung Basuki menjelaskan, stunting adalah kondisi di mana seseorang, khususnya anak mengalami pertumbuhan yang tidak sesuai umurnya. Kondisi itu dinilai bisa berakibat menurunnya kecerdasan pada anak.
Di Kabupaten Pasuruan, tercatat ada sekitar 16.222 anak dalam kondisi stunting. Jumlah tersebut mencapai 30,7% dari 121.000 balita yang ditimbang.
Dokter Agung pun memaparkan penyebab stunting. Di antaranya kekurangan zat gizi kronis selama kehamilan, hingga anak usia 2 tahun.
Baca: Apa itu Stunting?
“Kalau selama 1.000 HPK (hari pertama kehidupan) si anak kekurangan gizi, maka akan tumbuh stunting. Kalau sudah stunting, balita atau anak-anak akan rentan terhadap berbagai penyakit,” kata Agung saat ditemui di ruangannya, kemarin.
Balita yang mengalami stunting memiliki bermacam risiko medis. Mulai mudah sakit, tumbuh pendek, rendahnya prestasi, IQ menurun, hingga ketika sudah dewasa bisa tidak produktif karena tidak dapat melakukan banyak inovasi dalam cara berpikir.
Baca: Bayi dengan Stunting Rentan Terserang Penyakit Degeneratif
“Jangan salah. Balita stunting juga berisiko menderita penyakit degeneratif ketika dewasa seperti obesitas, diabetes, jantung, dan lain sebagainya,” imbuh Agung.
Meski begitu, tidak semua balita yang mengalami stunting identik dengan balita pendek. Karena kondisi tinggi badan balita juga bisa diturunkan dari orang tua. Sedangkan stunting lebih pada keadaan di mana anak gagal tumbuh sesuai usianya.
“Mestinya sejak hamil, sang ibu harus makan makanan dan minuman yang bergizi tinggi. Setelah melahirkan, dia harus menyusui dengan ASI eksklusif ditambah vitamin penunjang. Sehingga anak tumbuh dengan baik,” jelas Agung.
Ia menambahkan, seorang ibu juga harus membawa bayinya imunisasi secara rutin, dengan menimbang berat badan secara terus menerus. Selain pemberian gizi, obat cacing pun tetap dibutuhkan bayi.
Baca: Ini Cara Merawat Bayi Stunting
“Jangan ketika pas lahir sampai anak umur 6 bulan, anak diberi pisang atau nasi ditumbuk, itu salah. Harusnya ASI eksklusif saja, Itu contoh sederhana,” pungkas Agung. (mil/may)