Pasuruan (wartabromo.com) – Sanggar Seni Dharma Budaya Kota Pasuruan unjuk kebolehan dalam gelaran karnaval Asia Afrika Festival (AAF) di Bandung. Kontingen ini mewakili Kota Pasuruan menjadi salah satu peserta AAF.
Gatot Budiono, Kabid Humas Kominfo Kota Pasuruan, menjelaskan, Kota Pasuruan menurunkan penari sebanyak 24 orang.
“Kita menjadi satu dari 1.000 peserta yang ikut berpartisipasi,” tutur Gatot, Sabtu (30/6/2019) malam.
Pada kesempatan ini, para penari profesional asal Pasuruan tersebut menyuguhkan Pesona Paravan. Mengenakan kostum dominasi merah, para penari tampak luwes memvisualisasikan Pasuruan akan kejayaannya. Para undangan dan penonton pun dibuat kagum dan memberikan applause.
Diceritakan, Paravan merupakan sebutan lain dari pelabuhan terkenal di Tanjung Tembikar yang menjadi cikal bakal nama Pasuruan. Tak hanya itu Paravan juga sebagai pusat perdagangan wilayah Jawa, Bali hingga Malaka/Melayu.
Tempat strategis penghubung berbagai wilayah, etnis, suku dan agama di Pasuruan. Keberagaman inilah yang menjadi daya tarik. Pesona Paravanpun selalu menjadi harapan kemakmuran masyarakat Pasuruan.
Dibuka langsung oleh Oleh Muhammad Danial, Walikota Bandung, seluruh peserta pawai, menempuh rute sepanjang Jalan Asia Afrika, Bandung.
Sekadar diketahui, sebelumnya, pada Jum’at (28/6/2019) malam, ketika jamuan makan malam, tim penari Pasuruan ini menyuguhkan Tari Trajeng. Tari ini menceritakan kesetiaan saudara perempuan kan kerabat Nyi Roro Kinjeng (Trah Kinjeng) dalam menjaga gamelan Kyai Jimat. Juga, untuk melindungi wilayah Tanjung Tembikar Pasuruan yang kini dikenal dengan sebutan Desa Trajeng.
Kegiatan AAF ini digelar selama 3 hari sejak 28-30 Juni 2019. Diikuti 40 tim dari luar negeri, Jawa Barat, dan Kota/Kabupaten yang tersebar di Indonesia. (bel/**)