Probolinggo (wartabromo.com) – Selama fenomena frost Bromo atau Bun Upas Bromo berlangsung, wisatawan gunung berketinggian 2.329 MDPL ini meningkat signifikan. Peningkatan di pintu masuk Cemoro Lawang, Sukapura, Kabupaten Probolinggo, mencapai 30 persen, dari hari libur biasanya.
“Untuk wisatawan asing yang masuk, berkisar antara 40 hingga 60 orang. Sedangkan wisatawan domestik yang masuk, berkisar antara 1.000 hingga 1.300 orang. Peningkatan itu juga ditunjang oleh beberapa kondisi yang sedang berlangsung. Yakni bertepatan dengan libur sekolah dan libur di Benua Eropa,” terang Kepala Resort Laut Pasir TNBTS, Subur Hari Handoyo, Minggu (23/6/2019) pagi.
Bagi wisatawan yang berencana datang untuk menikmati fenomena frozen bromo di Probolinggo ini, diimbau untuk memakai pakaian tebal. Jika memiliki riwayat alergi dingin, seperti penyakit asma atau penyakit jantung, disarankan untuk tidak datang ke Bromo terlebih dahulu. Lantaran suhu bisa saja turun drastis sampai 5 hingga 7 derajat celcius. atau bahkan lebih rendah dari itu.
Sementara itu, dalam video amatir rekaman petugas TNBTS berdurasi 40 detik, hamparan rumput di sekitar laut pasir Bromo nampak berbeda. Rerumputan tersebut berwarna kekuningan, berselimut kristal es tipis, mirip salju.
Kondisi langka itu juga ditemui wisatawan yang bermalam di tepian laut pasir. Suhu udara yang turun drastis, bahkan sampai membekukan sejumlah perbekalan. Seperti minyak angin dan perbekalan lainnya. Namun demikian, fenomena frozen bromo ini sangat menarik untuk dinikmati langsung.
“Niatnya hanya liburan. Tapi tadi pagi waktu bangun, permukaan jok sepeda motor ada esnya. Minyak angin yang kami bawa juga membeku,” kata salah satu wisatawan, Reynaldi Johan Pratama. (lai/ono)