Probolinggo (wartabromo.com) – Rumah Suroso (27) di Dusun Kapasan Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo dirusak ratusan warga pada Jumat (7/6/2019) malam. Pengrusakan itu dilatarbelakangi kemarahan warga yang menduga Suroso sebagai pelaku utama pembunuhan terhadap M. Fahrur Rozi.
Sekitar 500 ratus warga Tongas Wetan dan Desa Bayeman merusak rumah Suroso, dengan memecah kaca depan, sampai-sampai teras rumah dirobohkan oleh warga. Bahkan amukan warga berlanjut dengan membakar rumah Suroso, meski kemudian berhasil dipadamkan.
Pengrusakkan itu, disebabkan oleh tidak diresponnya tuntutan warga kepada Kapolsek Tongas AKP Avip Toyib. Dimana warga menuntut kepolisian segera menangkap Suroso yang diduga merupakan pelaku utama penganiayaan dengan senjata tajam terhadap M. Fahrur Rozi. Peristiwa pada 5 Juni, tepat di malam takbiran itu, mengakibatkan tewasnya korban.
Sebelum melakukan pengrusakan, warga berkumpul di rumah Sumarto, Kepala Desa Bayeman, sekira pukul 19.30 WIB. Terlihat ratusan warga dipimpin Sakur, warga Dusun Rancang Desa Bayeman. Mereka kemudian ditemui Kapolsek Tongas yang tiba sekitar pukul 20.10 WIB.
“Menuntut kepada pihak Polsek Tongas agar segera menangkap saudara Suroso yang diduga sebagai pelaku utama pembacokan terhadap M. Fahrur Rozi hingga meninggal dunia pada tanggal 5 Juni lalu,” kata Kepala Desa Tongas Wetan Kasan yang membacakan tuntutan warga kepada Kapolsek Tongas AKP Avib Toyib.
Warga juga meminta anggota Satreskrim Polsek Tongas (Bripka RZ dan Bripda DD) segera dipindahtugaskan. Sebab kedua anggota tersebut disinyalir merupakan pelindung dari Suroso.
“Apabila Suroso tidak tertangkap, maka kantor Polsek Tongas harus pindah. Karena tanah yang ditempati oleh Polsek Tongas adalah tanah milik Kas Desa Tongas Wetan,” tambah Kades Kasan.
Namun, permintaan itu tidak direspon dengan baik oleh kapolsek. Sehingga memantik amarah. Warga pun meninggalkan rumah Kades Bayeman dan menuju rumah Suroso. Mereka tiba sekitar pukul 20.45 WIB dan langsung melakukan pengrusakan dan membakar rumah Suroso.
Puas melakukan aksinya, warga dari 2 desa ini membubarkan diri, sekitar pukil 21.30 WIB. Sementara, tetangga Suroso berusaha memadamkan api. Agar tak menjalar ke seluruh bangunan dan pemukiman warga sekitar.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait amuk massa ini. Dimungkinkan aksi massa ini akan terus berlanjut, jika tuntutan warga tak segera dipenuhi oleh pihak kepolisian. (saw/saw)