Pasuruan (wartabromo.com) – Proses pembuatan KTP-el yang memakan waktu 1 hingga 2 tahun, membuat warga enggan membuat KTP baru. Hal ini menginspirasi Tholut Kholifatullah untuk mereparasi KTP rusak.
“Yang ngelupas, fotonya rusak bisa saya ganti,” ujar Tholut ketika ditemui wartabromo.com di Alun-alun Kota Pasuruan.
Reparasi KTP sudah menjadi pekerjaan sehari-hari pria 27 tahun itu. Setiap hari mulai 08.00-14.00, tempat parkir kantor BPJS Bangil menjadi lokasi ia membuka lapaknya. Ketika menjelang sore, saat terdapat layanan Samsat keliling di alun-alun Bangil, Kabupaten Pasuruan, ia juga membuka lapak untuk menambah penghasilan.
Bahkan, ketika Car free day Pandaan setiap Minggu, warga Pogar, Bangil, Kabupaten Pasuruan ini juga tak menyia-nyiakan kesempatan membuka jasa disana.
Meja berukuran sedang dan sepeda motor menjadi saksi bagaimana perjuangan Tholut mencari nafkah untuk anak istrinya.
Pria yang pernah merantau 3 tahun di Sumatra itu juga menceritakan, ketika pertama menjajal peruntungan sebagai tukang reparasi kartu, dalam satu hari, ia pernah mendapat 3 kartu. Artinya, dalam satu hari Tholut membawa pulang Rp 24.000,-.
Tapi ia tak patah semangat dan selalu bersyukur. Pria satu anak ini, mulai menggunakan media sosial yang ada untuk menginformasikan keberadaannya dan jasa yang diberikan.
Strategi itupun berhasil. Banyak orang yang kini mengenalnya. Dengan memasang harga Rp 8.000,- untuk 1 kartu, kini Tholut mendapat penghasilan Rp 160.000,- hingga Rp 200.000,- atau 20-25 Kartu yang ia reparasi.
“Alhamdulillah, ramai atau sepi, tetap disyukuri,” tambahnya.
Dijelaskan, dari penghasilan itu, ia bisa memperbaiki rumah, dan menghidupi keluarga.
Sekadar diketahui, tak hanya reparasi KTP, semua kartu identitas seperti SIM, NPWP hingga kartu ATM bisa diperbaiki oleh Tholut. (bel/may)