Pasuruan (wartabromo.com) – KPU (Komisi Pemilihan Umum) siapkan cara antisipasi banjir dan longsor saat pencoblosan pada 17 April 2019 nanti. Upaya dilakukan dengan memastikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) terhindar dari bencana.
Prinsip kehati-hatian ini dinyatakan, menyusul rekomendasi BPBD Kabupaten Pasuruan yang diberikan kepada KPU beberapa waktu lalu.
Ada puluhan desa tersebar di sembilan kecamatan wilayah Kabupaten Pasuruan, dicatat BPBD rawan terjadi banjir. Pihak BPBD mengungkapkan, saat ini sebenarnya sudah memasuki musim pancaroba, namun hujan masih memungkinkan mengguyur hingga banjir berpotensi terjadi.
Tak hanya banjir, sejumlah wilayah juga diungkapkan rawan terkena longsor, jika hujan mengguyur, terutama di seputar daerah dengan topografi pegunungan.
Sekadar diketahui, tak hanya KPU, rekomendasi lokasi rawan bencana oleh BPBD ini juga diberikan kepada Bawaslu, berharap mendapatkan perhatian dan segera dilakukan antisipasi. Hal lain, BPBD disebut juga bakal menyiapkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan penanganan kedaruratan bilamana dibutuhkan.
Komisioner KPU Kabupaten Pasuruan Winaryo Sujoko, menyatakan apresiasinya dan memastikan telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi bencana berdasar rekomendasi BPBD.
Menurutnya, seluruh KPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara) di desa-desa rawan banjir dan longsor telah diberikan penjelasan terkait potensi bencana dimaksud.
“TPS ditempatkan di lokasi aman, lokasi lebih tinggi agar aman dari banjir,” kata Winaryo, Minggu (14/4/2019).
Hal teknis lain, yang mendapatkan perhatian adalah soal mengamankan seluruh logistik pencoblosan agar terhindar dari kerusakan, apabila sewaktu-waktu hujan yang berdampak pada terjadinya banjir dan longsor.
“Logistik kami kemas dengan plastik. Jangan sampai pencoblosan terganggu dengan banjir,” jelasnya kemudian.
Sembilan kecamatan rawan banjir di Kabupaten Pasuruan meliputi Gempol, Beji, Bangil, Kraton, Pohjentrek, Rejoso, Grati, Winongan, dan Nguling. Sungai-sungai yang melintasi wilayah tersebut kerap meluap bila hujan lebat mengguyur. (ono/ono)