Probolinggo (wartabromo.com) – Jalan Panglima Sudirman, Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo semakin sesak dengan pedagang kaki lima (PKL). Bahkan cenderung mengganggu arus lalulintas di jalur pantura tersebut.
Bak jamur di musim hujan, PKL di Kota Kraksaan semakin tumbuh subur. Puluhan pedagang berjualan di pinggir jalan protokol tersebut. Titik PKL liar ini, mulai dari sekitar Stadion Gelora Merdeka Desa Kebonagung hingga timur lampu merah Kelurahan Kraksaan Wetan.
“Rata-rata berjualan dipinggir jalan. Bahkan memakan trotoar yang seharusnya adalah hak pejalan kaki. Kalau dibiarkan terus seperti sekarang, lambat laun semua trotoar dipakai berjualan. Baik di siang maupun malam hari,” kata Mustain, salah satu warga Kraksaan, Senin (1/4/2019).
PKL-PKL ini berjualan mulai buah hingga makanan minuman. Ada yang menggelar dagangan dengan menghamparnya. Ada juga yang menggunakan gerobak. Bahkan banyak yang menggunakan kendaraan roda empat sebagai lapak dagangannya.
Selain memakan trotoar juga memakan bahu jalan. Jarak antara bahu jalan dengan badan jalan protokol itu, tak sampai 2 meter. Sehingga sangat membahayakan pengguna jalan, pembeli maupun pedagang itu sendiri.
“Sangat berbahaya itu. Apa pemerintah tidak berkaca pada kecelakaan-kecelakaan lalulintas yang pernah terjadi di daerah sini. Misalnya kecelakaan minibus di Pajarakan yang menelan enam korban jiwa. Harus ditertibkan itu, jangan dibiarkan begitu saja,” tambah Sholehudin, warga lainnya.
Warga berharap pemerintah daerah melarang PKL berjualan di pinggir jalan. Namun, ada relokasi tempat yang baik, agar tidak mematikan nafkah mereka. (cho/saw)