Probolinggo (wartabromo.com) – Sejak 3 hari terakhir, semburan abu vulkanis Gunungapi Bromo menghujani Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. Paparan abu ini semakin parah, sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo menambah pasokan masker untuk warga.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi mengatakan, pihaknya menambahkan pasokan masker siap pakai sebanyak 16.000 buah. Padahal sehari sebelumnya, petugas BPBD sudah mengirimkan masker sebanyak 12.000 buah bersama 5 unit terpal bagi desa terdampak.
“Menurut pantauan kami arah angin mengarah timur, sehingga daerah terdampak abu erupsi Gunungapi adalah beberapa desa di Kecamatan Sumber. Guna mengantisipasi kondisi itu, kami menambah pasokan masker bagi masyarakat,” kata Anggit, Jumat (22/3/2019).
Ribuan masker itu, didistribusikan melalui relawan tangguh bencana Kobar Bromo Semeru. Relawan ini, yang menyalurkan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. “Masker ini, kami bagikan untuk warga dan sejumlah sekolah. Masker ini, untuk menunjang aktivitas belajar anak-anak saat di sekolah maupun saat berada di rumahnya. Bagi warga saat bekerja,” kata Ketua Kobar Bromo Semeru, Sudir Supriyadi.
Sudir mengatakan dampak bagi tanaman, tergantung pada jenis abu vulkanik dan durasinya. Bila warna abu kekuning-kuningan, bisa merusak tanaman warga. “Kalau ireng (hitam, red), sik iso bertahan (masih bisa bertahan, red),” ujar Sudir yang mendapat pengetahuan ini berdasar pengalaman erupsi Gunung Bromo sebelumnya.
Berdasar laporan PVMBG antara pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, asap kawah Gunung Bromo keluar dengan tekanan kuat. Teramati berwarna kelabu, coklat dan hitam. Dengan intensitas tebal dan tinggi 400-900 meter dari puncak kawah. Serta terjadi letusan sebanyak 3 kali dengan amplitudo mencapai 26 milimeter. Sementara durasinya antara 20-23 detik. (cho/saw)