Probolinggo (wartabromo.com) – Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan membatasi kepadatan trayek wisata Bromo. Caranya dengan menerapkan sistem digital penghitung jip Bromo. Penerapan itu, diharapkan menjadi solusi kemacetan di kawasan wisata ketika akhir pekan atau liburan.
Saat musim libur, lalulintas di kawasan wisata Gunung Bromo selalu padat. Bahkan tak jarang terjadi kemacetan panjang. Semisal di pintu masuk Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo dan kawasan Penanjakan, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Sehingga petugas acapkali dibuat pusing dengan situasi tersebut.
TNBTS pun berencana memberlakukan teknologi digital penghitung jip. Dalam penerapannya, sensor canggih akan ditempatkan pada beberapa titik yang menjadi sektor kemacetan. Teknologi itu sama dengan yang ada di kota besar. Program komputer yang disematkan mampu menganalisa tempat parkir. Kemudian menyampaikan notifikasi bahwa terjadi kepenuhan.
“Betul, kami rencanakan penghitungan secara digital untuk mengurangi kemacetan. Secara bertahap akan diterapkan seperti itu, mohon doanya dan dukungannya agar para wisatawan yang berkunjung ke Bromo bisa nyaman,” terang Sarmin selaku Kepala Seksi Wilayah I TNBTS, Rabu (13/2/2019).
Sarmin juga menyampaikan probabilitas titik yang bisa dipasangi sensor. Pertama, yang berada di pertigaan Dingklik. Sebab dari kawasan ini, berseliweran baik jip dari Pasurauan, Malang ataupun Probolinggo.
“Jika sesuai dengan kuota sudah penuh, jip yang akan ke Penanjakan bisa dialihkan ke tempat lain,” ujarnya
Opsi kedua, alat tersebut bisa dipasang di kawasan Bukit Cinta. Alasannya titik yang paling bawah menuju Penanjakan ini, seringkali macet. Padahal, di Penanjakan sendiri masih kosong.
“Untuk perbaikan pelayanan hal itu harus dicoba, mudah mudah segera terwujud,” ungkap pria asal Malang ini.
Berdasarkan data wartabromo.com, pada libur hari besar atau akhir pekan beberapa spot wisata Bromo akan mengalam kemacetan parah. Terutama di kawasan Penanjakan Gunung Bromo. Padahal, TNBTS sudah menyediakan lahan parkir yang berada di pos Penanjakan.
“Kalau memang untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada tamu atau wisatawan, tentu penerapan itu bagus,” kata Umam Masduki, salah satu sopir Jip Bromo. (cho/saw)