Rejoso (wartabromo.com) – Bermula dari keinginan warganya untuk berdikari dan mandiri, batik tajung kemantrenrejo perlahan mulai dikenal sebagai salah satu karya batik di Kabupaten Pasuruan
Ya, nama tanjung diambil dari nama bunga tanjung yang dulu banyak sekali dijumpai di Desa Kemantrenrejo Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan dan saat ini mulai langka sekali.
Karenanya, untuk mengabadikannya, para pembatik pun mulai membatiknya di atas kain sebagai andalan desa yang menjadi jalur utama menuju makam Mbah Arif Billah Segoropuro tersebut.
“Kita ingin ibu – ibu memiliki ketrampilan khusus terutama membatik. Dan, alhamdulillah pada sekitar Oktober tahun 2015 kita mendapat pelatihan dari dinas, ” ujar Suharlik, Ketua Tim Penggerak PKK Desa setempat.
Suharlik menceritakan, meski jumlah pengrajinnya banyak yang protol satu persatu namun semangat untuk tetap mempertahankan batik tanjung terus mengalir. Alhasil, banyak produk yang sudah dihasilkan dari tangan – tangan terampil ibu – ibu desa setempat.
“Ada beragam jenis kain batik yang kami hasilkan seperti batik terbang tanjung, Krisan Tanjung dan batik bunga tanjung sendiri, ” tambah istri Kepala Desa Kemantrenrejo Ciko Mardiono ini.
Bak gayung bersambut, para pengrajin batik tanjung mendapat respon positif dari pemerintah desa setempat dan daerah sekitar termasuk warga. Mereka sepakat untuk mengenakan batik tanjung sebagai seragam para perangkat desa.
“Ya, kita ingin mempopulerkan karya ibu – ibu. Kami dukung dan terus kembangkan termasuk ingin menjadikannya sebagai usaha Bumdes, ” tegas Kepala Desa Ciko Mardiono.
Tangan terampil dan kualitas kain yang digunakan tentu gak asal – asalan. Batik tanjung memiliki ciri khas ala masyarakat Pendalungan yang nyaman untuk dikenakan.
“Kualitas kami selalu perhatikan. Harga jualnya sangat bersaing, “tambah Suharlik.
Bagi anda yang tertarik untuk memesan batik tanjung bisa datang langsung ke desa kemantrenrejo yang aksesnya tak jauh dari jalur Pantura Pasuruan – Probolinggo. (yog/yog)