Prigen (wartabromo.com) – Okupansi yang terus menurun disebut menjadi alasan berhentinya operasional hotel Tretes Raya. Kondisi itu, diperkirakan membuat keuangan hotel bermasalah.
Abu Supian, Manajer Keuangan Hotel, dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, selama beberapa bulan terakhir, tingkat kunjungan ke hotelnya terus menurun. Akibatnya, hotel tak bisa mendapat pemasukan.
“Tamu sepi terus. Malah, untuk operasional tiap bulan saja kami harus nekori. Akhirnya, ya per tanggal 28 Oktober ini kami tutup,” katanya.
Abu yang mengaku saat ini ada di Bandung mengatakan, pemasukan utama jasa hotel adalah tamu. Ketika tamu tak lagi banyak yang datang, dipastikan kolaps.
Hal itu pula yang terjadi pada Hotel Tretes Raya yang dikelolanya ini. Dengan jumlah kamar mencapai 90 unit, tak sampai separonya yang terpakai setiap bulannya.
“Padahal, beban tiap bulan seperti listrik dan gaji karyawan kan tetap jalan,” ungkapnya. Karena itu, daripada tekor terus, pihaknya memutuskan untuk menutup hotel ini.
Terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Djoko Widodo mengaku prihatin dengan ditutupnya Tretes Raya. Menurutnya, penutupan hotel bintang empat ini merupakan pukulan telak bagi industri pariwisata di Pasuruan.
“Secara tidak langsung, ini menjadi pukulan telak bagi industri pariwisata kita,” jelasnya. (asd/asd)