Pasuruan (wartabromo.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan akan membedakan kolam renang laki-laki dan perempuan di Pemandian Banyubiru. Hal ini untuk mewujudkan slogan “Pasuruan Kota Santri”.
“Pemandian yang ada di Pasuruan yang paling menonjol adalah Banyubiru. Kami sepakat, banyubiru itu harus dibagi dua pemandian khusus perempuan dan pemandian khusus laki-laki,” ujar Wakil Bupati Pasuruan, KH Mujib Imron.
Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka seminar Nasional yang digelar Front Santri Indonesia di Hotel Dalwa, Minggu (14/10/2018).
Dihadapan para tokoh agama yang mengisi seminar, wakil dari Irsyad Yusuf itu menyampaikan bahwa Kabupaten Pasuruan kedepan harus mewujudkan slogan “Pasuruan Kota Santri”.
“Bersama dengan pejabat semua eselon, kami akan merumuskan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) kalau Kota Pasuruan maka semuanya juga harus memperlihatkan kota santri,” ujar Gus Mujib, sapaan akrabnya.
Pembagian ini rencananya bukan hanya diterapkan pada pemandian Banyubiru, namun juga untuk pemandian yang dikelola oleh swasta.
Sebelumnya, Gus Mujib juga bercerita susahnya menertibkan wisata Tretes. Stigma negative tentang wisata Tretes yang “tidak ramah keluarga” sulit untuk dihilangkan karena dihambat oleh beberapa pihak termasuk masyarakat sekitar.
Di hadapan para peserta seminar, Gus Mujib juga meminta, para santri turut menjaga Kabupaten Pasuruan dari hal-hal berbau maksiat.
“Antum semuanya adalah yang menjaga, dalam artian memberikan informasi kepada kami, kamilah yang akan bergerak supaya menjaga soliditas, menjaga kondusifitas Kabupaten Pasuruan,” pungkasnya. (wil/may)