Purwosari (wartabromo.com) – Wahyudi, pekerja tertimpa scaffolding disebut sebagai tenaga harian lepas di tol Pandaan-Malang. PT Pembangunan Perumahan (PP), yang membawahi tenaga lepas di Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, pastikan bertanggung jawab terkait insiden yang diyakini sebagai kecelakaan kerja itu.
Kepala Humas (Ka Humas) PP Pandaan-Malang, Kusminto Supriadi dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, insiden yang menimpa pekerja asal Desa Tejowangi, Kecamatan Purwosari itu, merupakan ketidaksengajaan.
Wahyudi sebelum celaka di proyek tol Dusun Purwo KM 10.300 areal Stasiun Sengon, Rabu (1/8/2018) kemarin, dikatakan telah bekerja sesuai dengan Standart Operating Procedure (SOP) yang ditentukan.
“Tapi itu bukan sedang dalam proses pengerjaan pembangunan Proyek Tol Pandaan-Malang. Pengerjaan sudah selesai, makanya korban memang mau melepaskan scaffolding itu,” tulis Kusminto, Kamis (2/8/2018).
Kusminto menegaskan, pengerjaan Proyek Strategis Nasional ini mengedepankan profesionalitas. Semua pekerja dikatakan telah diminta dan dituntut, tetap mengutamakan keselamatan saat bekerja.
“Jadi kami memang sudah sering sampaikan dan himbau kepada rekan – rekan pekerja di lapangan untuk selalu hati – hati dan utamakan keselamatan dalam bekerja. Utamakan safety, jangan sembrono dan selalu bekerja sesuai dengan SOP-nya,” tandasnya.
Iapun mencoba merangkai peristiwa maut di tol Pandaan-Malang ini. Siang itu, Wahyudi tengah melepaskan pengait scaffolding terdiri dari tiga susun. Setelah berhasil melepaskan pengaitnya, korban mencoba turun dari Scaffolding.
“Apesnya saat turun, dia terpeleset dan jatuh. Scaffolding yang sudah dilepaskan sebelumnya jatuh dan menimpa korban,” terang Kusminto.
Baca juga :
Tertimpa Scaffolding, Pekerja Tol Pandaan-Malang Tewas
Pekerja Tol Pandaan-Malang tewas Tertimpa Scaffolding, Diyakini Murni Kecelakaan
Pekerja Tol Pandaan-Malang Tewas, Terkena Potongan Scaffolding yang Dicopotnya
Dengan status tenaga harian lepas, selama ini korban dikenal sebagai sosok pekerja keras, bahkan terbilang disiplin dalam bekerja.
“Kami ikut berduka sedalam – dalamnya. Kami akan bertanggung jawab meski korban hanya berstatus sebagai tenaga harian lepas,” katanya.
Bentuk tanggung jawab itu, salah satunya dengan telah memberikan santunan dan bantuan oleh PT PP kepada keluarga Wahyudi.
Kusminto berharap, kecelakaan berujung maut pekerja di proyek strategis nasional ini tidak terulang, hingga kemudian jalan tol dapat terbangun dan dirasakan manfaatnya. (ono/ono)