Probolinggo (wartabromo.com) – Tiga hari pasca kebakaran, Polresta Probolinggo belum juga mengungkapkan penyebab pasti kebakaran itu. Kebakaran itupun memicu sentimen negatif pada pergerakan saham PT Eratex Djaja.
Berdasarkan data dari RTI Business, saham PT Eratex Djaja terjun bebas pada Jumat (13/7/2018). Saham perusahaan garmen itu, dibuka merah. Dimana pada perdagangan saham sesi 1 mengalami penurunan 5.88 persen. Padahal, pada saat kebakaran melanda pada Selasa (10/7/2018), saham PT Eratex terpantau meningkat. Dibuka hijau pada angka 119 atau sekitar 8,18 persen dari hari sebelumnya.
Kemudian pada Rabu (11/7/2018), sahamnya menunjukkan prospek yang bagus dengan indikator hijau. Pada hari tersebut terpantau mengalami kenaikan sebanyak 14,29 persen dari hari sebelumnya.
Namun, pada keesokan harinya, yakni Kamis (12/7/2018) mengalami perubahan. Saat itu saham Eratex terpantau stagnan atau tidak ada kenaikan maupun penurunan. Nah, pada Jumat (13/7/2018) pagi, saham pabrik garmen yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta Kota Probolinggo langsung mendapat sentimen negatif.
Diketahui PT Eratex Djaja, sahamnya dimiliki oleh PT Buana Indah Garments, sebanyak 92,39 persen. Sisanya, sebanyak 7,61 persen merupakan saham yang diperjual belikan untuk publik. Dengan rasio kurang dari lima persen. Dalam bursa saham memiliki kode ERTX, merupakan perusahaan besar dengan laporan keuangan terbuka.
Sementara itu, Polresta Probolinggo belum juga mengungkapkan penyebab pasti kebakaran itu. Mereka masih menunggu hasil dari tim Labfor Jatim yang memeriksa abu dari lokasi kejadian, pitingan lampu, serta kabel. “Hasilnya masih belum diketahui, belum keluar. Karena kan harus di proses dulu, pasti juga butuh waktu,” ujar Kapolresta Probolinggo, AKBP. Alfian Nurrizal, Jumat siang. (lai/saw)