Probolinggo (wartabromo.com) – Kepolisian Resor Probolinggo Kota (Polresta) terus berupaya mengungkap kematian pelajar yang diduga menjadi korban kejahatan jalanan. Namun minimnya saksi-saksi membuat polisi kesulitan. Apalagi, saksi utama masih dirawat intensif di RSUD. Moh. Saleh.
Hingga Jumat (13/7/2018) pagi, Polsek Wonomerto masih kesulitan mengungkap kasus kejahatan jalanan yang menimpa dua pelajar. Selain olah TKP, polisi juga memeriksa sejumlah saksi-saksi. Diantaranya, warga yang menolong korban Aldi dan Mohamad Nuril, pelajar SMKN 2 Kota Probolinggo, yang ditemukan bersimbah darah di jalan raya Bantaran Desa Kedungsupit, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, pada Senin sore lalu.
Selain itu, rekan dan keluarga korban juga diperiksa oleh polisi. Namun, upaya penyelidikan itu belum membuahkan hasil. Apalagi, saksi utama yakni Mohamad Nuril masih dirawat intensif di rumah sakit. Kendala lainnya adalah minimnya saksi mata di tkp. Dimana jalur tersebut pada sore hari sepi dari pengguna jalan.
“Untuk saksi utama belum bisa, mengingat korban alami gegar otak dan penyampaian belum jelas, yang kedua kondisi sakit dan masih dioperasi. Situasi di lokasi itu sepi, saksi-saksi belum memberikan keterangan yang pasti, kita ngumpulkan saksi yang lain,” terang kapolsek Wonomerto AKP. Sugianto.
Kejahatan jalanan ini, terjadi pada Senin sore, 9 Juli lalu. Saat itu, korban Aldi (13) dan Mohamad Nuril (16), warga Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo, diduga diserang geng motor. Akibat serangan itu, korban Aldi tewas di TKP, sementara Mohamad Nuril alami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit. Pada tubuh keduanya penuh luka-luka, sementara disampingnya ada sebuah sepeda motor. (fng/saw)