Warga Minta Jalan Rusak Imbas Proyek Umbulan Segera Diperbaiki

917

Pasuruan (wartabromo.com) – Jalan rusak di sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan hingga Kota Pasuruan terbilang membahayakan dan menimbulkan polusi debu. Kondisi mengkhawatirkan itupun menjadi perhatian, hingga warga meminta jalan rusak, segera diperbaiki.

Dari pantauan jalan rusak di sepanjang Jalan KH. Agus Salim, Kelurahan Bajangan, Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan sampai Jalan Patiunus, Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan menimbulkan polusi debu. Warga, terutama pedagang sekitar jalan kemudian menginginkan jalan rusak agar segera diperbaiki. Terlihat warga setiap waktu sibuk menyiram jalanan, karena aktifitas kendaraan membuat debu berhamburan hingga mengganggu kesehatan.

Sepanjang 2 kilometer jalan penghubung Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuruan diwilayah selatan tersebut memiliki kerusakan jalan yang cukup parah. Mulai dari jalan yang berlubang hingga gundukan tanah yang mengering di badan jalan.

Para pedagang makanan yang berada di jalan tersebut tampak pasrah akibat debu imbas dari truk proyek Nasional bertonase besar yang melawati jalur tersebut. Mereka mengaku, ditinggal para pembeli akibat debu yang menghampiri warung mereka.

Menurut mereka, Pihak Proyek Tol maupun pelaksana Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan dianggap ingkar janji, karena lalai tidak menyiram jalan akibat lalu lalang kendaraan besar yang melewati.

“Yang paling parah debu, dulu bilangnya sehari lima kali disiram tapi lama-lama tidak pernah disiram, baru kemarin disiram sekali, sore,” ujar Nur Indriyati pedagang rujak yang berada diujung Jalan KH. Agus Salim.

Dirinya berharap agar jalan tersebut segera diperbaiki. Karena jalan rusak, beriimbas debu yang diakibatkan cukup merugikan mata pencahariannya selama ini.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Supriadi, pedagang bakso yang berada di tepi Jalan Patiunus, Kota Pasuruan, dirinya mengaku pasrah akibat jalan rusak yang berada di depan warungnya. Debu akibat lalu lalang truk besar tersebut masuk ke warungnya hingga omzet dagangan menurun drastis.

Ia terpaksa terus menyiram jalan tersebut guna meminimalisir debu tersebut. Hal ini dikarenakan, tidak ada pihak yang menyiram jalan, mengurangi

“Tidak ada yang nyiram, saya siram sendiri sampai empat kali sehari,” ujar Supriadi.

Ia hanya bisa pasrah sembari menunggu agar jalan segera diperbaiki. Harapannya, agar dagangannya bisa kembali normal seperti sebelum adanya pengerjaan proyek nasional tersebut.

“Harapan saya segera diperbaiki, agar dagangan saya bisa kembali normal, omzet bisa naik seperti sebelum ada proyek,” tutupnya. (wil/ono)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.