Pasuruan (wartabromo.com) – Orangtua/Wali murid keluhkan mahalnya biaya sekolah setelah putra-putrinya diterima di sejumlah SMA Negeri, di Kabupaten Pasuruan. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai jutaan rupiah.
Salah satu temuan, diantaranya diungkap oleh warga yang mengaku bernama Ratna. Menurutnya, ia sempat bersuka cita saat anaknya diterima di SMA Negeri Kejayaan. Sekedar diketahui, masa Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMA dan sederajat berakhir, dari jalur online yang dimulai sejak 25 Juni 2018 berakhir pada 28 Juni 2018, dini hari tadi.
Namun, Ratna bersama orangtua lainnya kelimpungan, ketika mulai mengurus biaya yang diperlukan agar anaknya bisa bersekolah. Keluhan itu karena ia disodori beban yang harus dibayar sebesar Rp 2.340.000. jumlah tersebut diperuntukkan mulai dari beli seragam, bayar formulir hingga iuran tahunan.
“Karena uang saya terbatas, saya hanya membayar uang seragam Rp 1.585.000 dan pembelian formulir Rp 15.000. Kekurangannya nggak tahu kapan bisa membayarnya,” tutur Ratna, sambil menunjukkan kwitansi pembayaran, Jumat (29/6/2018).
Tertulis dalam kwitansi pembayaran, terdapat tanda tangan seseorang bernama Anik Astutik. Selain itu, terdapat kode K (kekurangan) sebesar Rp 755.000. Beberapa orangtua lainnya menyebut, kekurangan itu untuk iuran tahunan, karena tidak ada keterangan jelas.
Dijelaskannya, dari pembayaran uang seragam sebesar Rp 1.585.000, siswa baru mendapatkan empat set dan sejumlah atribut seragam. Terdiri dari satu set putih-putih, satu set putih-biru, satu set pramuka dan satu set seragam olahraga. Berikut tambahan kain batik untuk baju, meskipun sampai saat ini belum diserahkan.
Selanjutnya dikatakan, dari petugas lain yang diperkirakan seorang guru di SMAN Kejayan, nantinya bakal ada tambahan biaya yang akan disampaikan saat siswa sudah masuk sekolah. Diantaranya biaya SPP (sumbangan pembinaan pendidikan) sekitar Rp 200.000 setiap bulan hingga sumbangan uang pembangunan.
“Tapi kalau memang ada pungutan untuk uang gedung, jelas aneh. Karena sekolahannya kan negeri,” katanya kemudian.
Berbeda dengan di SMAN Kejayan, Kabupaten Pasuruan, biaya untuk belajar di SMAN 2 Kota Pasuruan hanya diperuntukkan pembelian seragam baru sebesar Rp 1.650.000, tanpa ada tambahan biaya lainnya.
“Biaya untuk seragam itu sudah menjadi ketentuan bersama dari rapat forum kepala sekolah SMA/SMK se-Pasuruan Raya dengan Diknas Jatim Wilayah Pasuruan Raya, untuk Kota dan kabupaten Pasuruan,” ujar Badiah, petugas di SMAN 2 Kota Pasuruan.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Pasuruan Raya, Indah Yudiani, belum memberikan respon atas konfirmasi sejumlah wartawan, terkait besaran biaya di SMA Negeri. (hrj/ono)