Probolinggo (wartabromo.com) – Dinamika politik dalam kontestasi Pilgub Jawa Timur terus bergejolak. Mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin menegaskan dukungan SEDULUR SEHATI dalam Pilkada Serentak 2018.
Pernyataan itu ditegaskan Hasan Aminuddin dalam agenda konsolidasi tim pemenangan DPC PDIP Kabupaten Probolinggo yang diselenggarakan di Ponpes HATI Toroyan Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Minggu (10/6/2018) sore. Dalam gelaran pilkada ini, ia mendukung SEDULUR SEHATI. Artinya untuk Pilgub Jawa Timur, Hasan mendukung pasangan calon (Paslon) Syaifullah Yusuf – Puti Guntur Soekarno (GUSTI). Sementara untuk Pilbup Probolinggo mendukung Paslon P. Tantriana Sari – HA. Timbul Prihanjoko (HATI).
Dukungan terhadap GUSTI yang mengusung jargon Kabeh Sedulur, tentunya bertolak belakang dengan sikap politik Partai Nasdem yang mendukung Paslon Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak. Diketahui, Hasan Aminuddin sendiri merupakan Ketua DPP Nasdem Bidang Agama dan Masyarakat Adat.
Namun dukungan dirinya kepada paslon GUSTI, menurut Hasan bukan sebagai ketua DPP Nasdem. Melainkan sebagai Ketua Pembina PC GP Ansor Kota Kraksaan dan PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo.
“Pilgub karena berdua ya tentunya Sedulur Sehati. Saya ini di Probolinggo sebagai ketua pembina ansor kabupaten dan kraksaan. Titik,” ujar Hasan.
Pilihan itu menurutnya karena dalam Pilbup Probolinggo, istrinya yakni P. Tantriana Sari berpasangan dengan HA. Timbul Prihanjoko yang notabene kader PDIP Perjuangan. Partai yang juga mengusung Gus Ipul – Mbak Puti dalam Pilgub Jawa Timur. “Saya tegaskan hari inilah Sedulur Sehati, titik,” tegas Hasan.
Penegasan Hasan itu, disambut dengan baik oleh Ketua DPP PDIP Hamka Haq. Menurutnya hal itu merupakan sebuah dinamika dalam pusaran Pilkada, baik itu dalam tingkat provinsi maupun kabupaten. Apalagi dukungan itu ditunjukkan dengan diizinkannya konsolidasi internal DPC PDIP Kabupaten Probolinggo dalam pemenangan GUSTI dan HATI di Ponpes yang dipimpin Hasan.
“Memang kecenderungan ansor di kabupaten probolinggo adalah mendukung gusti. Maka tidak mungkin beliau meninggalkan ansor yang sehari-sehari bersama beliau. Meski hal ini sedikit bertentangan dengan kebijakan partainya sendiri. Saya kira ini adalah sebuah dinamika yang tidak perlu dipertanyakan atau dipertentangkan,” kata Hamka Haq. (saw/saw)