Probolinggo (wartabromo.com) – Hendak pulang dari pasar sapi di Wonoasih, Kota Probolinggo, seorang blantik sapi bernama Suko (20), diserang begal, Sabtu malam (2/6/2018). Selain alami luka senjata tajam, warga Desa Menyono, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo itu, harus merelakan uang Rp 1 juta.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga, peristiwa naas blantik muda ini terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, pada Sabtu (2/6/2018). Dengan mengendarai sepeda motor seorang diri, ia pulang dari pasar sapi Wonoasih. Memasuki jalan desa dekat rumahnya, Suko dihadang tiga orang dengan wajah ditutup sarung, mirip ninja. Ketiga pelaku itu mengendarai satu motor. Begitu menghadang korban, para pelaku itu langsung meminta uang pada korban.
“Ia memang sering pulang malam. Bahkan, pernah pulang sekitar pukul sepuluh malam. Tapi tak pernah dihadang orang, baru kali Ini,” kata Kodir (40), sang mertua asal Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo.
Melihat ketiga pelaku membawa celurit, tak membuat ciut nyali Suko. Berbekal golok kecil yang dibawanya sebagai ‘sikep’, ia berusaha melawan. Namun karena kalah jumlah, pertarungan itu pun jadi tak imbang. Suko mengalami luka di kepala dan leher.
Melihat korbannya tumbang, ketiga begal kemudian mengambil uang Rp 1 juta milik Suko. Sedangkan motor dan korban ditinggal kabur dalam kegelapan malam. Sementara Suko yang bersimbah darah sendiri, langsung meminta bantuan ke rumah warga terdekat. “Lokasinya dekat dengan rumah Suko. Tapi di sana kawasan hutan yang sepi,” ungkap salah satu tetangga korban, Muhamad.
Oleh tetangga, Suko sempat dibawa pulang, namun karena darah bercucuran ia kemudian dibawa ke IGD RSUD dr Moh Saleh. Usai mendapat perawatan intensif dengan sejumlah jahitan, Suko dipindah ke ruang Bougenville. Dengan kepala yang masih diperban, ia menceritakan kejadian yang dialaminya itu.
“Saya laki-laki. Masak, dirampok, gak melawan? Ya gak enak. Saya bawa golok, tapi kecil. Itu merupakan sikep. Ketiga pelaku itu mengenakan penutup kepala dari sarung seperti ninja. Semua membawa celurit dan naik satu motor,” terang Suko. (saw/saw)