Pasuruan (wartabromo.com) – Istri Ichwan mendatangi lokasi hilangnya sang suami di Sungai Gembong belakang Pabrik Karton, Kota Pasuruan, Selasa (8/5/2018). Ia datang bersama anak semata wayangnya, saat tim rescue sisiri sungai.
Istri Ichwan, Dewi Sumiati beserta anak perempuannya Nazalfa Aminah (11) mengunjungi lokasi hilangnya sang suami. Wajahnya sendu dan beberapa kali terlihat tercenung, melihat ke arah sungai. Dewi mengaku tidak memiliki firasat apapun atas peristiwa yang dialami keluarganya. Ia di rumah ditemani anaknya, beristirahat lantaran mengalami flu.
“Tidak ada firasat, cuman jam 14.00 WIB saya (isrirahat) sama anak saya. Flu, kemarin itu, padahal selama ini saya tidak pernah flu,” ujar Dewi.
Ia pun pasrah atas insiden yang menimpa suaminya. Dikatakan kemudian, bila Sebelumnya Ichwan tidak pamit kepada sang istri jika hendak menemani Dwi Suryanto, narik becak. Hubungan Dwi Suryanto dengan Ichwan, diakuinya merupakan sahabat sejak muda, dan keduanya kerap bersama-sama dalam tiap kesempatan.
“Sudah saya ikhlaskan mas, mau bagaimana lagi,” ujar Dewi.
Dari penuturan yang ia terima, Dwi mengajak suaminya untuk mengantar penumpang yang juga saudaranya, bernama Sri, ke Kelurahan Kepel, Kota Pasuruan. Ichwanpun mengiyakan ajakan tersebut. Setelah selesai mengantar Sri, keduanya hendak pulang ke Jl. Hasanudin, Kota Pasuruan. Namun mereka tidak melalui jalan utama melainkan jalan alternatif.
Nahas, setibanya di belakang pabrik karton, Petamana Kota Pasuruan, becak yang dikayuh Dwi, tercebur di sungai Gembong. Dwi ditemukan dalam kondisi tewas di sekitar becaknya. Sedangkan Ichwan menghilang hingga sekarang.
Baca juga :
Kerahkan 30 Personil, Pencarian Penumpang Becak di Sungai Gembong Masih Berlangsung]
Sementara, lebih dari 30 personil anggota terdiri tim SAR BPBD, hingga Orari dibantu warga, terjun ke sungai Gembong, Kota Pasuruan, Selasa (8/5/2018). Pencarian dilakukan dengan cara menyisir sungai Gembong, menggunakan kapal motor tempel di sekitar lokasi kejadian sampai jembatan Hayam Wuruk. Beberapa lain, disebut berjalan di pinggiran sepanjang sungai Gembong, bila saja dapat menemukan korban. (wil/ono)