Probolinggo (wartabromo.com) – Sebuah kapal milik nelayan terbakar di pelabuhan Tanjung Tembaga, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, pada Jumat (4/5/2018). Kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Kapal motor (KM) terbakar itu adalah KM Putra Mulya II milik Maryani. Kapal yang dinakhodai Marsum tersebut baru datang dari tengah laut sekitar pukul 17.00 WIB dan tengah bersandar di pelabuhan Tanjung Tembaga. Hasil tangkapan kemudian dibongkar dan dipindahkan. Setelah itu, seluruh ABK dan nakhoda kapal, pulang. Sehingga kondisi kapal dalam keadaan kosong.
Saat tengah bersandar itulah, munculnya kepulaan asap dari ruang nakhoda. Selang beberapa menit, disusul dengan percikan api yang kian lama membesar. Kobaran api kemudian menghanguskan bagian mesin kapal dan bagian atas kapal.
Melihat kondisi itu, para nelayan termasuk ABK yang tengah bersitirahat, panik. Terlebih, secara cepat api membakar kapal bercat hijau tersebut. Begitu api berkobar, sejumlah nelayan pun berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Mobil pemadam kebakaran didatangkan dari Pelindo dan PMK Kota Probolinggo. Selang 1 jam kemudian, api berhasil dijinakkan.
Beruntung, pemilik kapal dibantu para nelayan dan pedagang sigap melakukan upaya pemadaman sehingga api dapat dilokalisir, tidak merembet ke kapal lainnya.
“Kapal itu sudah 3 hari berada di tengah laut. Saya baru bangun tidur. Tiba-tiba api sudah membesar. Saat terbakar kapal sedang kosong dari muatan,” kata Asmaul Hayati (45), adik pemilik kapal.
Kasat Polair Polres Probolinggo AKP Slamet Prayitno menduga, kebakaran terjadi akibat konsleting listrik. Namun sampai saat ini, petugas masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.
“Dugaan sementara kebakaran akibat hubungan arus pendek listrik. Yang terbakar bagian ruang nakhoda. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini,” kata Slamet.
Kendati demikian, petugas PMK dan warga, tetap melakukan proses pendinginan kapal berbobot 25 gross ton (GT) itu. Ada tiga unit damkar yang dikerahkan, mulai dari Pemkot Probolinggo, PT. KTI dan PT. DABN. Ditaksir kerugian sementara akibat kebakaran itu, mencapai ratusan juta rupiah. (lai/saw)