Pasuruan (wartabromo.com) – Sebanyak 3020 keluarga miskin di Kota Pasuruan menerima bantuan beras bersubsidi dari Kementrian Sosial.
Ribuan keluarga penerima manfaat (KPM) tersebut menerima beras masing-masing 20 kg dengan harga tebus Rp 1600 per kilogramnya.
Penyaluran Beras Bersubsidi dalam program percepatan dan perluasan penanggulangan kemiskinan Provinsi Jawa Timur tahun 2018 di Kota Pasuruan, dilaksanakan di Kelurahan Kebonsari, Jumat (23/02/2018).
Nila Wahyuni, Kepala Dinas Sosial Kota Pasuruan mengatakan, penyaluran beras bersubsidi dilakukan sejak Kamis (22/2/2018) kemarin.
Masing-masing KPM cukup membayar Rp 32 ribu untuk dapat menerima 20 kg beras bersubsidi.
Ke-3020 KPM tersebut merupakan warga di 12 kelurahan yang ada di Kota Pasuruan dan pengambilannya dilakukan teralhir pada 23 Pebruari 2018 di masing-masing kelurahan.
“Ini penting sekali dalam upaya membantu meringankan beban ekonomi keluarga miskin di Kota Pasuruan,” kata Nila.
Lebih lanjut Nila menjelaskan, 3020 KPM merupakan kuota dari Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur, sedangkan jumlah rumah tangga miskin yang masih membutuhkan bantuan beras bersubsidi sebanyak 6816 keluarga dari total 15.359 rumah tangga miskin se-Kota Pasuruan.
“Kalau ditotal sampai dengan sekarang, jumlah rumah tangga yang sudah mendapatkan bantuan pangan non tunai atau beras bersubsidi sebanyak 8543 keluarga. Itu artinya mereka tidak akan menerima bantuan lagi karena sebelumnya sudah menerima. Nah saat ini tinggal bagaimana kita membantu 6816 keluarga miskin yang belum tercover,” imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Pasuruan, Setiyono di lokasi acara menegaskan, Pemkot Pasuruan tahun ini telah menganggarkan bantuan uang pembelian bahan pangan untuk 2000 kepala keluarga. Masing-masing menerima nominal yang sama dengan bantuan pangan non tunai dari Kementrian Sosial, yakni sebesar Rp 110 ribu/bulan.
“Untuk pengadaan berasnya, kami kerjasamakan dengan Perum Bulog Sub Divre Malang sebagai penyedianya. Dengan program ini kita harapkan dapat mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin, serta meningkatkan ketahanan pangan keluarga miskin dan berkontribusi terhadap pengendalian inflasi kenaikanharga beras,” ucap Setiyono kepada WartaBromo. (mil/ono)