Pasuruan (wartabromo.com) – GP Ansor intruksikan tiap pengurus hingga Banser se-Kabupaten Pasuruan, turut meredam kemungkinan terdapat teror maupun ancaman lain yang meresahkan masyarakat. Intruksi dikeluarkan menyusul kian maraknya aksi memicu gejolak sosial di wilayah Jawa Timur.
Ketua GP Ansor M Farid Sauqi, kepada wartabromo.com menyatakan, pihaknya sengaja mengeluarkan intruksi sebagai bentuk rasa prihatin dengan banyaknya kabar teror, hingga memastikan langkah-langkah antisipasi.
Hal utama dalam upayanya itu adalah mengintruksikan kepada seluruh jajaran pengurus GP Ansor dan Banser se-Kabupaten Pasuruan, untuk tetap menjaga ketentraman dengan lima hal, sebagaimana diungkap dalam intruksi.
Berikut intruksi GP Ansor Kabupaten Pasuruan:
- Melakukan koordinasi sesama pengurus sesuai tingkatan masing-masing dan juga koordinasi dengan instansi terkait dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang membuat gaduh dan menciptakan situasi kemanan;
- Berperan aktif dalam menjaga harmonisasi dalam lingkungan masyarakat dan antar umat beragama;
- Ikut berperan aktif menjaga para masayikh baik yang berada dalam lingkungan pondok pesantren atau yang di luar;
- Jangan mudah terpancing provokasi;
- Melaporkan setiap kejadian-kejadian janggal di lingkungan masyarakat kepada struktur masing-masing tingkatan dan dilanjutkan kepada instansi terkait.
“Intruksi ini di sampaikan untuk dilaksanakan pada tiap pengurus Ansor dan Banser. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah,” ujar Farid, Selasa (20/2/2018).
Diketahui, kurun sebulan terakhir, peristiwa meresahkan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur. Mulai pengrusakan masjid di Tuban, disusul adanya seorang ulama, pengasuh Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan, KH Hakam Mubarok, disebut-sebut diserang terduga orang gila. Hingga terakhir, hal serupa dikabarkan terjadi Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri. (ono/ono)