Probolinggo (wartabromo.com) – Mengaku anggota Kopaska (Komando Pasukan Katak), Adi Siswanto (32), mengamuk dan memalak para sopir dan pemilik warung di Desa Curah Sawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Ia pun diamankan oleh anggota Kodim 0820 Probolinggo dan Polsek Gending.
“Betul kami mengamankan seorang pria yang membuat keributan di salah satu warung. Ia mengaku sebagai anggota Kopaska, namun setelah kami periksa, ternyata ia bukan anggota dan hanya ngaku-ngaku alias gadungan. Pekerjaan aslinya adalah seorang satpam di Surabaya,” ujar Batuud Koramil 0820/16 Gending, Peltu Suparman, Senin (29/1/2018).
Peltu Suparman, menuturkan penangkapan anggota pasukan elit TNI AL gadungan itu, berawal dari laporan Ansori penjaga Miniatur Ka’bah, kepada anggota intel Kodim Serka Kholik. Dimana dilaporkan bahwa ada anggota Kopaska (TNI AL) mabuk dan menarget sopir truk. Serka Kholil kemudian berkoordinasi dengan Koramil dan Polsek Gending, untuk melakukan pengamanan.
Saat didatangi oleh petugas, Adi Siswanto tengah memukuli Iman (19), tukang tambal ban, dengan botol minuman keras. Adi juga mengamuk dan minta sejumlah uang kepada sopir truk yang sedang parkir. Tak hanya itu, pemilik warung yang bernama Rossi juga dimintai uang.
“Warga sekitar ketakutan karena ia ngaku anggota. Saat kami datangi, pelaku sedang dalam kondisi mabuk berat. Kemudian kami gelandangan pelaku ke Mapolsek Gending. Saat ini, kasus tersebut ditangani oleh Polsek Gending,” tandas Peltu Suparman.
Dari tangan anggota gadungan ini, petugas mengamankan barang bukti berupa dompet warna hitam, uang Rp. 75.000, Kartu BPJS, kartu anggota Satpam, E KTP. Selain itu juga diamankan tas pinggang warna coklat, 3 botol kosong Wisky, satu tas rangsel doreng, satu setel kaos olah raga, satu setel jas hujan doreng, jaket warna merah dan satu unit sepeda motor CBR warna hitam Nopol AG 3032 CH.
Iman, yang menjadi korban pemukulan, menuturkan bahwa Adi diketahui baru pulang dari Surabaya. Selesai beristirahat dan makan di warung Rosi, Adi mengajak Iman untuk membeli minum keras di Kota Probolinggo. Setelah memperoleh 5 botol miras jenis wiski, keduanya pesta miras di warung itu.
“Kepada saya, dia mengaku sebagai anggota Kopaska (TNI Al) yang berdinas di Surabaya. Selain itu, juga memegang wilayah Surabaya sampai Banyuwangi. Karena itu saya mau saja diajak untuk membeli miras dan diajak minum,” tutur Iman.
Saat mabuk berat itulah, Adi Siswanto melakukan pemukulan kepada Iman. Tak hanya itu, beberapa sopir yang sedang beristirahat juga dimintai uang. (cho/saw)