Probolinggo (wartabromo.com) – Jelang akhir masa jabatannya Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari, blusukan ke sejumlah warung di Kota Kraksaan, Kamis (25/1/2018). Diharapkan upaya itu, mampu mendorong usaha kuliner sebagai sektor ekonomi unggulan.
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah sentra pedagang kaki lima (PKL) di Kampung Melayu, Kelurahan Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan. Di tempat ini, Bupati Tantri mengunjungi dua pedagang soto ayam khas Kraksaan, yang berada di selatan traffic light itu.
“Hal ini sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk meningkatkan sektor riil melalui usaha kecil dan menengah. Sektor kuliner diharapkan menjadi kekuatan ekonomi mikro, karena lebih tahan terhadap krisis,” kata Tantri.
Tidak hanya blusukan, istri Hasan Aminuddin juga menikmati sarapan soto koya bersama warga di kampung Melayu Kraksaan, di warung Pak Dali. Satu mangkok soto koya porsi sedang dihabiskan oleh orang nomor satu di Pemkab Probolinggo ini.
“Kami ingin nantinya ada wisata kuliner di Kraksaan. Dimana soto koya yang merupakan soto khas Kraksaan, sangat nikmat citarasanya dan tidak ditemukan di daerah lain. Selain itu, antara satu pedagang dengan pedagang lainnya, mempunyai ciri khas yang berbeda, sehingga konsumen mempunyai pilihan, sesuai cita rasanya,” ujar Bupati
Disela- sela menikmati soto koya milik pak Dali, Tantri menanyakan soal kondisi pembeli. “Ya rata-rata penghasilan cukup untuk menghidupi kebutuhan keluarga. Kalau pas rame siang sudah tutup. Dalam sehari bisa mendapatkan penghasilan kotor sebesar satu juta rupiah,” jawa Dali, pedagang soto koya.
Usai menikmati soto koya, Bupati Tantri naik becak melihat pedagang kaki lima yang ada di Kraksaan. Banyak warga tidak menduga, wanita yang akan mengakhiri jabatannya pada pada 20 Februari 2018 mendatang itu, mau kelilimg naik becak tanpa pengawalan. (saw/saw)