Santri Ponpes Saqo Ditemukan 100 Meter Dari Lokasi Awal Tenggelam

1787

Probolinggo (wartabromo.com) – Proses pencarian terhadap santri Ponpes Syekh Abdulqodir Al Jailani (Saqo) Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mebuahkan hasil. Santri bernama Moh. Arifin (15) itu, ditemukan tersangkut pepohonan sekitar 100 meter dari lokasi awal tenggelam di sungai Kertosono.

Babinsa Desa Rangkang, Pelda Ramli menuturkan santri kelas X MA Saqo tersebut ditemukan dalam posisi telentang dan sudah tidak bernyawa. Tubuh santri asal Desa Tambelang, Kecamatan Krucil itu, tersangkut semak belukar yang berada di pinggir aliran sungai sekitar pukul 21.40 WIB, Jumat (19/1/2018). Posisinya berada di dekat jembatan utara Ponpes Saqo.

“Saat itu, debit aliran sungai sudah agak berkurang. Tim relawan yang melakukan pencarian berhasil menemukan jasadnya di pinggir sungai yang tanahnya agak tinggi. Sehingga proses evakuasi jenasah dapat dilakukan,” kata Ramli, Sabtu pagi (20/1/2018).

Selanjutnya, jenasah Moh. Arifin dievakuasi ke kamar mayat RSUD Waluyojati Kraksaan untuk dilakukan visum. “Sekarang jenasahnya masih di kamar mayat,” imbuh Kapolsek Kraksaan Kompol Budi Harianto.

Kapolsek menuturkan dalam peristiwa naas itu, korban mandi bersama empat rekannya. Mereka adalah Moh. Syafaat (15), kelas VIII MTs SAQO; Rikky (15), kelas VII MTs SAQO; Robbani (15), kelas VII MTs SAQO; dan Ismail (16), kelas VIII MTs SAQO. Korban yang diperkirakan tidak bisa berenang itu, kemudian hanyut saat mandi di sungai yang berada di belakang ponpes tersebut.

“Kelima santri ini nelad mandi di sungai dan tanpa sepengetahuan pengawas Ponpes SAQO. Padahal pondok sudah melarang semua santri untuk beraktivitas di sungai itu, baik untuk mandi maupun mencuci pakaian,” tandas Kompol Budi. (cho/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.