Pasuruan (wartabromo.com) – Fenomena tujuh partai politik bakal membackup pasangan Irsyad Yusuf-Mujib Imron (Adjib) hingga berpeluang jadi calon tunggal, menjadi sorotan sejumlah kalangan. Salah satunya KH Abdullah, Pengasuh Pesantren Sladi Kejayan Kabupaten Pasuruan, yang meminta PDI-Perjuangan konsekuen dengan memberikan dukungan ke Pasangan Adjib.
“Alhamdulillah, setelah Partai Nasdem, PPP, Partai Golkar, PKB menyusul PKS dan Gerinda menyatakan dukungan kepada pasangan Adjib. Ini barokah dari Kyai-kyai sepuh di Pasuruan,” kata KH Abdullah, Minggu (7/1/2018).
Ia kemudian mendesak PDI Perjuangan, agar Konsekuen dan konsisten memberikan dukungan ke Gus Irsyad. Pasalnya, saat penjaringan dan pendaftaran oleh partai banteng moncong putih ini, Irsyad satu-satunya yang mendaftarkan sebagai calon bupati. Sedangkan dua figur lainnya, yakni Andri Wahyudi dan Eddy Paripurna, mendaftar sebagai wakil bupati.
“Saya hanya minta dan mendesak PDIP untuk Konsekuen dan konsisten bisa berikan dukungan ke Gus Irsyad,” tandasnya.
Diungkapkan, bila PDI-Perjuangan bergabung dalam koalisi mengusung pasangan Adjib, otomatis pasangan tersebut akan menjadi calon tunggal. Karena sisa dua partai, Partai Demokrat dan PAN, perolehan suara maupun kursinya di DPRD, tidak mencukupi untuk mengusung pasangan calon di Pilkada.
Hingga warta ini ditulis, Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi belum dapat dikonfirmasi, terkait tuntutan konsistensi terhadap proses pencalonan.
Diwartakan sebelumnya, PDI-Perjuangan, Partai Demokrat serta PAN merupakan partai tersisa yang belum memastikan calon yang diusung.
Merapatnya tujuh partai untuk berkoalisi, sangat memungkinkan pasangan Adjib menjadi calon tunggal atau lumrah disebut pemilihan bumbung kosong.
Pasangan Irsyad-Mujib (Adjib) ini resmi didukung PKB, Partai Nasdem, PPP, Partai Golkar, PKS dan terakhir Partai Gerindra menyerahkan surat rekomendasinya pada Minggu (7/1/2018).
Kabar terakhir, Partai Hanura sudah menerbitkan surat rekomendasinya, yang saat ini sudah di genggaman tangan fungsionaris partai Hanura Pasuruan. (won/ono)