Probolinggo (wartabromo.com) – Warga Dusun Paras, Desa Segaran, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, mengeluhkan air Ranu Segaran yang tercemar pestisida. Warga khawatir pencemaran itu dapat membahayakan jiwa, karena air Ranu itu dikonsumsi oleh warga sekitar.
Berdasarkan informasi warga sekitar, air Ranu itu tercemar oleh pestisida jenis Decis. Akibat pencemaran itu, udang yang endemik di ranu itu mati. Padahal, air ranu itu oleh penduduk setempat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan sehari hari, khususnya mandi, cuci dan untuk masak.
Bahkan air ranu itu juga dijadikan sebagai air minum, utamanya oleh warga di utara Ranu Segaran. Setidaknya ada 50 KK di RT 001 RW 00, Dusun Paras yang memanfaatkannya. Warga mengambil air ranu dengan cara menggunakan pompa air untuk dialirkan ke rumah. Bagi warga yang kurang mampu, mereka menggunakan timba dan memanggulnya hingga ke rumah.
“Sangat disayangkan karena air ranu ini digunakan warga. Saat ini warga resah karena banyak orang yang menggunakan decis untuk menangkap udang. Padahal sejak dulu, airnya diminum oleh masyarakat, terutama warga Dusun Paras yang ada di utara ranu,” ujar Andika, salah satu warga Dusun Paras, Rabu (27/12/2017).
Andika menuturkan aktifitas pengobatan setiap pagi sekitar pukul 04.30-05.00. Orang-orang itu, biasanya menggunakan obat di pinggir timur Ranu Segaran. Caranya, pestisida untuk membunuh hama tumbuhan itu dicampur dengan pasir. Setelah itu, campuran tersebut dilempar ke pinggiran ranu yang mudah dijangkau. Dengan menggunakan senter, mereka sambil berjalan dipinggir ranu menangkap udangnya.
Pestisida itu, tak hanya membunuh udang yang ada disekitarnya. Tetapi juga membunuh udang yang ada di jauh, karena pestisidanya terbawa air. Contohnya, udang-udang yang ada di pinggir utara yang berjarak sekitar 200 meter dari sisi timur Ranu Segaran. “Nah, yang paling membahayakan adalah air itu dikonsumsi masyarakat. Mungkin saat ini, dampak langsung itu tidak ada, namun lambat laun pasti ada,” tuturnya lebih lanjut.
Para pencari ikan itu, kebanyakan warga dari desa lain, tetapi juga ada yang desa setempat. “Dulu banyak warga sekitar yang ikut-ikutan menggunakan pestisida. Namun setelah diberi pengertian, mereka sudah tidak menggunakannya. Saya berharap pemerintah segera, bertindak,” tandas ayah dua anak ini. (saw/saw)