Korban Laka Dimakamkan Tanpa Pemberitahuan, Keluarga Minta Polisi Lakukan Otopsi

1014

Pasuruan (wartabromo.com) – Pihak keluarga meminta jasad Muhammad Dedi Irawan (19), warga Kota Probolinggo yang diketahui telah dimakamkan tanpa ada pemberitahuan, diminta untuk diotopsi. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan penyebab kematian pemuda finalis Kang-Yuk 2016 Kota Probolinggo itu.

Permintaan tersebut disampaikan oleh Jumad, ayahanda Dedi, setelah melakukan serangkaian pertemuan dengan Satlantas Polresta Pasuruan dan pihak rumah sakit R Soedarsono Kota Pasuruan, Selasa (31/10/2017).

“Kami sudah bulat meminta untuk dilakukan otopsi. Agar tahu apa penyebab kematian anak saya,” kata Jumad.

Namun demikian, untuk keperluan tersebut pihaknya harus melalui jalan cukup panjang, diantaranya masih menunggu rekomendasi dari Polda Jawa Timur. Dengan rekomendasi tersebut, jasad Dedi yang telah dikebumikan dapat dibongkar dan dilakukan pemeriksaan ulang atau otopsi.

Disisi lain, kedatangannya ke Kota Pasuruan selain juga ke kantor Satlantas Polresta Pasuruan, juga meminta kepastian pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit R Soedarsono terkait penanganan terhadap anaknya yang saat itu disebut tewas menjadi korban kecelakaan.

Tapi ia mengaku kecewa, merasa dipingpong baik oleh pihak kepolisian maupun rumah sakit, karena selama seharian ini tidak menerima jawaban yang jelas.

“Saya ini kok merasa dipingpong. Sana katanya sini dan sini katanya sana,” kata Jumad penuh sesal.

Dari sejumlah keterangan, pihak rumah sakit memastikan, penanganan pada Dedi waktu itu dilakukan sudah sesuai prosedur.

Disebutkan, Rumah sakit belum mendapatkan kepastian identitas diri Dedi hingga hari ketiga jasadnya disemayamkan. Keputusan memakamkan tubuh Dedi akhirnya dilakukan, karena memang rumah sakit tidak dilengkapi dengan boks penyimpanan jenasah.

Sejurus kemudian, Jumad bersama kerabat lainnya telah bersepakat, untuk melaporkan kejadian yang menimpanya ini ke Propam Polda Jawa Timur.

Rencananya, pelaporan dilakukan Rabu (1/11/2017) besok bersama-sama dengan sejumlah pendamping hukum.

“Besok, saya akan lapor ke propam. Ini sudah ga bener,” ujarnya dengan nada sedih.

Diwartakan sebelumnya, Muhammad Dedi Irawan (19), warga Mayjen Hariono Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, membuat pilu keluarganya. Sempat dikira kuliah, finalis Kang-Yuk 2016 Kota Probolinggo ini, diketahui telah dikubur menjadi korban kecelakaan di jalan raya Blandongan Kota Pasuruan, sepekan lalu. (ono/ono)

 

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.