Grati (wartabromo.com) – Korban akibat ambruknya kontruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Pasuruan–Probolinggo (Paspro) di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, dimungkinkan bertambah. Sejumlah kendaraan proyek pun masih terhimpit matrial bangunan, belum berhasil dievakuasi.
Bersama sejumlah petugas, warga terlihat masih berusaha mengangkat sedikit demi sedikit kontruksi berupa jembatan ambruk saat hendak dipasang itu. Upaya ini dilakukan untuk mencari tahu, apakah masih terdapat korban tertimpa bangunan.
“Kemungkinan korban lebih dari satu mas. Lha mobil proyek juga penyet tertimpa jembatan ini. Kami masih berusaha ini. Bantuan alat juga belum ada,” kata Rosyid, salah satu warga.
Hingga saat ini, dilaporkan sudah ada dua korban yang berhasil dievakuasi dari peristiwa nahas ini.
Dua korban, salah satunya meninggal dunia (MD) dan satu korban lagi mengalami luka berat (LB). Korban merupakan pekerja dari kontraktor pelaksana pembangunan Tol Paspro.
“Saya tidak tahu namanya. Kayaknya pekerja bukan orang sini,” tambah Rosyid.
Ia menjelaskan, dua korban ini sudah dievakuasi. Dan sudah ada tiga mobil ambulance yang datang dan standby di lokasi kejadian.
“Dua korbannya sudah dibawa ambulans. Tapi, kayaknya masih ada korban lain,” ungkap Rosyid lagi.
Sekadar diketahui, tol Paspro rencananya dibangun dengan panjang 31,30 Kilometer (Km). Ada tiga sesi dalam proses pengerjaannya, yakni untuk sesi satu, nantinya akan melewati Grati-Nguling (8 km); Sesi dua, perbatasan Nguling, Pasuruan – Sumberasih, Probolinggo sepanjang (6 Km); dan Sumberasih – Leces (17,30 km).
Dari perhitungan tol ini membutuhkan lahan sekitar 271 hektar atau setara 3000 bidang. Selanjutnya, nanti akan ada tiga simpang susun yakni Tongas, simpang susun Probolinggo Barat serta Simpang Susun Leces. (man/ono)