Kraton (wartabromo.com) – Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan sekalgus meminta logistik pengungsi Gunung Agung di 447 titik terus tersedia dan mencukupi. Kordinator titik pengungsian maupun relawan diharapkan menjaga komunikasi dan Optimalkan kordinasi untuk tidak terlambat penuhi kebutuhan pokok pengungsi.
“Saya selalu berpesan, karena titiknya (pengungsian) sangat banyak, tolong kordinasi tiap kordinator masing-masing titik pengungsi itu terbangun dengan cukup baik,’ tandas Khofifah di Aula Sidogiri Corporation, kemarin.
Ditegaskan, persediaan logistik pada tiap-tiap titik pengungsian, harus mampu mencukupi untuk kebutuhan tiga hingga lima hari kedepan.
Ketersediaan pangan dianggap sangat penting dan cadangan beras pemerintah untuk pengungsi.sampai sejauh ini dipastikan aman. Sehingga, penerapan stok logistik bagi korban bencana juga dapat disebut bagian upaya mencegah bertambahnya persoalan sosial.
“Karena banyaknya titik pengungsi jangan hari ini butuh, hari ini dikirim. Karena waktu kita akan banyak losses (terbuang),” pintanya.
Dijelaskan sebelumnya, selain Karangasem dan Klungkung, dua wilayah lain yakni Bangli serta Gianyar telah menerbitkan surat keputusan darurat bencana, sehingga keduanya bisa menyerap bantuan logistik beras masing-masing sebanyak 100 ton.
Bahkan untuk kecukupan permakanan tersebut, Gubernur Bali, dikatakan oleh Khofifah pun menetapkan darurat bencana, sehingga 200 ton beras bakal didistribusikan ke ratusan lokasi-lokasi pengungsian korban erupsi Gunung Agung.
Sementara itu, selain memberikan apresiasinya kepada relawan, Menteri yang juga ketua Muslimat NU ini berharap pada relawan untuk tetap berkonsentrasi dan optimal memberikan pelayanan.
Perhatian, terutama ditujukan kepada ibu-ibu hamil, bayi dan lansia, yang secara umum lebih membutuhkan pendekatan psikososial.
Ia juga telah memastikan, pendidikan bagi anak-anak di wilayah bencana tidak terbengkalai, masih terus berlangsung meskipun dalam kondisi dengan keterbatasan.
“Untuk pendidikan, cukup bagus ya. Meskipun tidak berseragam, anak-anak langsung masuk bersekolah,” pungkasnya. (ono/ono)