Winongan (wartabromo.com) – Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) mengapresiasi pelaksanaan proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan dan menekankan ungkapan rasa terima kasihnya terutama kepada masyarakat Pasuruan secara umum, yang dianggap bersedia berbagi dengan masyarakat daerah lain.
Hal tersebut diungkapkan oleh JK saat memberikan sambutan dalam acara peresmian proyek SPAM Umbulan di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (20/7/2017) siang tadi.
Apresiasi diberikan setelah sempat digagas sejak tahun 1973 silam, rencana mengalirkan air bersih yang ia sebut merupakan kebutuhan utama kehidupan ini, dalam waktu dekat akan terealisasi.
Umbulan diakui sebagai proyek pertama tersulit karena melibatkan sejumlah kabupaten/kota yakni Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya serta Kabupaten Gresik, sehingga terdapat banyak kendala bahkan berlarut-larut.
“Terima kasih kepada masyarakat Pasuruan yang airnya dinikmati pihak lain,” ungkap Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla yang saat itu didampingi Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, mengutarakan sebelumnya, bahwa SPAM Umbulan akan menampung debit sebesar 4.000 liter/detik. Jumlah tersebut sedianya akan menjadi sumber air minum bagi kurang lebih 1,3 juta jiwa di 5 daerah dimaksud.
Diperkirakan menelan biaya sekitar Rp 4,51 trilyun, proyek ini dianggap sebagai salah satu program strategis nasional sebagaimana keputusan Presiden dalam Perpres RI nomor 3 tahun 2016.
Pemerintah telah mengeluarkan investasi sebesar Rp 2,05 trilyun sedangkan sisanya dipenuhi oleh pihak swasta dari Grup Medco yakni PT Meta Adhy Tirta Umbulan sebagai pelaksana.
Realisasi diwujudkan dalam bentuk Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) dengan skema jaminan pembayaran berbentuk Viability Gap Fund (VGF).
Pengerjaan fisiknya sudah dilakukan dan diresmikan langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla setelah sebelumnya telah ada penandatanganan kesepakatan proses kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) pada 11 April 2017 lalu di Surabaya.
Dalam kesepakatan tersebut waktu konstruksi pipa bakal dituntaskan dalam kurun dua tahun sudah harus menyambung ke lima daerah wilayah Propinsi Jawa Timur itu. (ono/ono)