Kraksaan (wartabromo.com) – Popong alias Sulaiman, warga Desa Alassumur Kulon, Kecamatan Kraksaan, terpaksa dilarikan ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan, pada Rabu (17/5/2017) sore. Ia diduga menjadi korban penganiayaan selama menjalani masa tahanan di sel tahanan Polres Probolinggo.
Pria ini sebelumnya diketahui merupakan bandar pil koplo yang ditangkap sekitar 10 hari lalu.
Kondisinya terlihat cukup mengenaskan, sekujur tubuhnya, seperti lengan atas, punggung, hingga paha mengalami lebam berwarna biru kehitam-hitaman, seperti terkena pukulan benda tumpul.
Ia kini dirawat secara intensif di ruang Asoka yang merupakan ruang khusus bagi pasien luka atau bedah.
“Lebam itu diketahui saat keluarga menjenguknya,” kata Malik, salah satu kerabat Popong.
Pihak kelurga pun masih menduga-duga jika Popong menjadi korban penganiayaan dalam sel tahanan.
Hingga saat ini, karena alasan medis, Popong juga belum bisa dimintai keterangan langsung tentang penyebab kondisi lebam yang menimpanya.
Dari informasi yang didapatkan wartabromo.com, Popong dikenal sebagai bandar pil koplo. Bahkan dari keterangan didapati bahwa Popong dan Elok, istrinya, sudah sering masuk hotel prodeo.
Tak hanya menjadi bandar, pasutri ini juga disebut-sebut pecandu berat pil setan tersebut.
Popong terakhir kali ditangkap oleh anggota Polsek Kraksaan karena kepemilikan ribuan pil koplo sekitar 10 hari yang lalu. Pada Senin (15/5/2017).
Lelaki nahas ini oleh petugas Polsek Kraksaan selanjutnya dikirim ke Polres Probolinggo karena berkas penyelidikan sudah lengkap.
Saat itu, kondisinya sehat wal afiat dan tidak ada tanda-tanda menderita sakit.
“Kami kirim ke Polres dalam keadaan utuh alias sehat wal afiat. Hari selasa kami mendengar dia mengalami lebam. Kami belum mengetahui secara pasti penyebabnya, kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari dari tim medis rumah sakit,” ujar Kapolsek Kraksaan Kompol Budi Harianto. (saw/saw)