Warga Pasangi Jalur Pantura dengan Kayu dan Kue ‘Proyek’

1000

Kraksaan (wartabromo.com) – Kondisi jalur pantura di ruas Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan, kian memprihatinkan dan membahayakan pengguna jalan. Selain berlubang, gundukan aspal juga timbul disana-sini. Warga pun memasang kayu agar tidak memakan korban jiwa.

Beginilah kondisi jalan di pertigaan jalan raya pantura ruas Kelurahan Semampir. Jalan disisi selatan dari arah Banyuwangi menuju arah Surabaya berlubang dan bergelombang. Sehingga sangat membahayakan bagi pengguna jalan, utamanya pengendara roda dua.

Kesal dengan kondisi yang memprihatinkan itu, warga sekitar memasang kayu bertulisan ‘jangan makan gaji buta pejabat oplosan’. Tak hanya itu, sejumlah kue sebagai tanda makanan buat para pejabat oplosan, juga ditebar di dekat kayu itu. Tanda ini dipasang diatas lubang berdiameter kurang lebih 1 meter dengan kedalaman 50 centimeter.

IMG-20170416-WA0078

“Sudah banyak korban jatuh disini sebelumnya, baik sepeda motor maupun mobil. Awalnya, gak sedalam kayak sekarang ini. Karena semakin dalam, akhirnya warga memasang tanda ini agar menjadi peringatan bagi pengguna jalan,” ujar Ahmad (40), warga sekitar.

Ahmad mengatakan dibawah lubang itu, ada sebuah gorong-gorong air. Drainase ini posisinya melintang dari selatan ke utara di bawah jalan tersebut. Lubang itu sekitar 2 bulan lalu mulai terbentuk, awalnya hanya berbentuk cekungan. Namun lama-kelamaan menjadi besar dan dalam, karena jalan tersebut sering dilewati oleh kendaraan dengan tonase berat.

Menurutnya, lubang yang berada di depan KPU Kabupaten Probolinggo itu, pernah ditinjau oleh petugas Dinas PU Jawa Timur. Saat itu, lokasi tersebut diberi tanda saja, namun tidak ada tindak lanjut. “Pada Jumat lalu, warga akhirnya memasangi bambu dan kayu, guna memberi tanda pada penguna jalan agar tidak melewati tempat tersebut. Ya karena lubangnya semakin besar,” tuturnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanda-tanda dinas terkait memperbaiaki jalan yang menajadi denyut nadi perkonomian warga itu. “Kami berharap secepatnya diperbaiki secara total, tidak hanya sekedar tambal sulam saja. Sangat berbahaya,” kata Saifullah, salah satu pengguna jala. (saw/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.