Pasuruan (wartabromo.com) – Dinas Pertanian Kabupaen Pasuruan mengumpulkan para petani kopi di Kecamatan Tutur, Puspo dan Prigen untuk bertukar pendapat bersama Puslitkoka (Pusat Penelitian Kopi dan Kakau) Jember.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan, Ihawan mengatakan, tujuan didatangkannya Puslitkoka Jember tak lain untuk memberikan informasi sebanyak-banyaknya, mulai dari pembudidayaan tanaman kopi hingga masa panen dan proses pembuatan kopi itu sendiri.
“Untuk menciptakan kopi yang bercita rasa super, banyak hal yang harus diperhatikan. Mulai dari pemilihan varietas benih, perawatan, panen sampai proses memasak kopi tidak boleh asal-asalan. Maka dari itu, kami undang Puslitkoka Jember untuk sharing ilmunya kepada petani kopi di Kabupaten Pasuruan,” kata Ihwan.
Selama ini, para petani kopi di Kabupaten Pasuruan sudah memiliki modal pengetahuan tentang kopi. Hanya saja, terkait bagaimana menjadikan kopi sebagai produk yang berkualitas dan menjadi brand daerah, para petani masih memerlukan pendampingan.
“Tahun ini, anggaran sebesar Rp 620 juta telah disiapkan untuk pembelian alat, mulai dari pare-pare (alat penjemur kopi), mesin pecah kulit sampai penggorengan kopi,” katanya.
Seperti diketahui, potensi kopi di Kabupaten Pasuruan sangat besar, ada 8 kecamatan yang telah ditetapkan oleh Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf sebagai sentra produksi kopi, yakni Kecamatan Tutur, Puspo, Prigen, Purwosari, Purwodadi, Lumbang, Pasrepan dan Tosari.
Luas lahan kopi di Kabupaten Pasuruan mencapai 7000 hektar lebih, dengan rincian 4.365 hektare milik petani dan lebih dari 2000 hektar berada di kawasan perhutani. (mil/yog)