Pasuruan (wartabromo.com) – Pendataan pengasuh pondok pesantren yang kini hangat jadi perbincangan telah memunculkan kegaduhan dan keresahan ditengah masyarakat.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad menilai rencana sensus atau pendataan terhadap para kyai dan pesantren tersebut telah memunculkan keresahan di kalangan ulama dan santri-santri pondok pesantren.
“Kepolisian harus memberikan klarifikasi tentang rencananya melakukan sensus terhadap Kiai dan Pesantren menjadi jelas dan gamblang, ” kata Anggota Komisi C DPRD Propinsi Jawa Timur tersebut.
Menurutnya, untuk persoalan pendataan atau sensus seharusnya dilakukan oleh instansi yang berwenang atau setidaknya Polri bisa bekerjasama dengan RMI (Robithoh Ma’ahid Indonesia) yang merupakan sayap Nahdlatul Ulama, atau organisasi sejenis.
“Mendata Ulama dan dan pesantren hanya akan memunculkan praduga dan asumsi yang dapat merusak harmoni masyarakat khususnya di Jatim, ” ujarnya.
Pihaknya berharap kepolisian segera memberikan klarifikasi secara jelas dan gamblang terkait rencana tersebut. Pasalnya, selama ini Jawa Timur memiliki modal sosial yang luar biasa bagus terutama dalam harmonisasi hubungan antara Ulama dan Umara’.
“Saya meminta kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat dan Kepala Daerah untuk membawa persoalan ini dalam sebuah pertemuan dengan pihak Kepolisian dan melibatkan DPRD dan tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat, “tegasnya. (yog/yog)