Pasuruan (wartabromo.com) – Meski memiliki potensi yang sangat besar di bidang pertanian namun acapkali para petani masih kalah bersaingan dan kerap dirugikan oleh permainan pasar maupun tengkulak. Selain itu, para petani juga minim memiliki pengetahuan menejerial dan inovasi bagi produk – produk pertanian yang dihasilkan.
Berawal dari itulah maka sejumlah aktivis yang tergabung dalam Averroes melalui program pendidikan agribisnis desa inovatif menyelenggarakan Sekolah Inovasi Tani Indonesia (SITI) yang rencananya akan dilakukan di tiga desa yang masuk program desa maslahat Kabupaten Pasuruan yakni Desa Jatiarjo Kecamatan Prigen, Desa Wonosari Kecamatan Gondangwetan dan Desa Pucangsari Kecamatan Tutur.
“Nantinya Sekolah Tani itu akan diikuti oleh 30 sampai 50 orang yang terdiri atas kelompok tani dan warga setempat, ” kata Edi Purwanto, Program Manager Pendidikan Agribisnis Desa Inovatif saat memaparkan program tersebut di Gedung Serbaguna Pemkab Pasuruan.
Menurutnya, Sekolah Inovasi Tani Indonesia yang didukung Pemkab dan Sampoerna tersebut akan dilaksanakan mulai Januari sampai Juli 2017 mendatang yang akan dilaksanakan dengan 3 – 4 kali pertemuan.
“Pertemuan dan lokasinya kami sesuaikan berdasarkan kesepakatan di desa masing – masing, ” lanjut Edi.
Sekolah Inovasi Tani Indonesia sendiri nantinya akan mempelajari berbagai macam ilmu seperti Analisis potensi pertanian, inovasi produk pertanian pasca panen, strategi pemasaran produk pertanian, manajemen agribisnis keluarga, manajemen organisasi kelompok tani dan perencanaan pembangunan desa berbasis pertanian.
Sekolah Inovasi Tani Indonesia telah di-launching secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian, Ihwan, Rabu (18/1/2017).
“Program ini sesuai dengan visi misi kepemimpinan Bupati yakni ekonomi kerakyatan dan pertanian. Kami sangat senang dan siap mendukung, ” ujarnya. (yog/yog)