Pasuruan (wartabromo) – Maraknya aksi begal di Kabupaten dan Kota Pasuruan memantik perhatian warga Pasuruan untuk terus mendorong tumbuhnya rasa aman atas ditangkapnya para pelaku begal tersebut.
Selain melalui sindirian meme – meme yang bertebaran di media sosial, terdapat pula surat terbuka kepada Kapolres Pasuruan, AKBP M Aldian dan Kasatreskrim AKP Khoirul Hidayat yang ditulis melalui akun pribadi pendiri komunitas Share If You Care asal Pasuruan, Yushi Nareswari.
Yushi merupakan penggagas berdirinya Share If You Care (SIC) yang merupakan komunitas sosial berjaringan yang peduli terhadap orang lanjut usia ditengah keterbatasan tenaganya yang sudah lanjut. Wanita energik itu pernah diundang di acara talkshow Hitam Putih Trans7 atas program SIC tersebut.
Berikut isi lengkap surat terbuka Yushi Nareswari pada Kapolres Pasuruan tentang maraknya aksi Begal :
Surat terbuka untuk yang Terhormat
Bapak Kapolres AKBP M.Aldian, S.I.K,M.H
Bapak Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Khoirul Hidayat
Dan jajaran petinggi kepolisian Lainnya
Saya adalah warga pasuruan yang begitu bangga menyebut “SAYA ORANG PASURUAN”
Sedikit cerita …. Kenapa saya begitu bangga ?
Orang tua saya pernah bercerita …. Bagaimana perjuangan pahlawan pasuruan untung soeropati dan Sakera berjuang melawan penjajah di masanya ….
Pasuruan juga memiliki sejuta daya tarik wisata Alamnya …. Mulai tepi laut hingga puncak gunung di area Pasuruan menyimpan keindahan ….
Namun topografi inilah yang juga yang di manfaatkan para “oknum” untuk kesempatan berbuat kriminal
Jarak antara satu daerah ke ddaerah lain kami harus melewati jalanan sepi yang berbatas hutan,lahan kosong,jurang dll
Saya yakin anda sudah mendengar keresahan kami warga Pasuruan ….
Bukan resah ….
Bahkan kami takut ….
Takut hasil jirih payah kami di rampas begitu saja
Apalagi banyak yang di sertai dengan kekerasan dan pembunuhan.
Banyak saudara kami yang rela berkerja tanpa mengenal waktu siang dan malam demi membayar kredit motor …. Motor yang kami gunakan sebagai pengganti kaki agar bisa segera sampai rumah sepulang kerja.
Di kejar debt collector gara2 belum membayar tunggakan karena anak tiba2 sakit ….
Atau menabung bertahun2 rela makan nasi dan tempe untuk membeli motor
Dan tiba2 ….. Hilang begitu saja
Itupun masih bersyukur bukan nyawa kami yang hilang …..
Saya yakin anda sudah mendengar ketakutan kami warga Pasuruan ….
Tentang berita yang kian hari kian merebak bagaimana BEGAL merajalela di wilayah kami ….
Dalam semalam bisa mencapai 2/3 kejadian perampasan yang tersebar di wilayah2 yang memang terkenal RAWAN.
Iya pak …. Sudah terkenal RAWAN namun masih saja berkali kali ada kejadian perampasan disana ….
Lalu kami bisa apa ??
Itu jalur kami pulang kerja
Itu jalur aktivitas kami sehari2.
Setiap kali kami melintas di hantui rasa takut
Gambling antara keselamatan dan tujuan.
Saya hanya orang biasa ….
Yang meskipun saya tau jajaran kepolisian sudah sangat sangat berusaha …. Namun masih belum bisa menghilangkan rasa ketakutan ini
Kemarin jam 8 malam saya lewat salah satu daerah rawan begal ada beberapa petugas polisi disana ….
Rasanya tenang ada jaminan pulang dengan aman ….
Namun pagi ini kembali kaget mendengar berita kembali ada korban Begal di daerah sana ….
Itu berarti yang dalam paham awam saya “begalnya nunggu pak polisi pulang”
Iya …. Tentu saja begitu ….
Kalau tidak kenapa sampai ada plesetan jawa yang mengatakan “sek pinteran maling timbang polisi ne,lek ga ngono penjara pasti penuh”