Pasuruan (wartabromo) – Para nelayan di Pasuruan nekat melaut meski cuaca ekstrem. Akibat angin kencang dan ombak tinggi, hasil tangkapan mereka pun menyusut.
Sekelompok nelayan yang melaut dengan kapal jenis gringsing misalnya, biasanya mendapat 10-12 keranjang ikan aneka jenis, kini berkurang menjadi 4-5 keranjang.
“Hasil tangkapan hanya separuh dari biasanya. Daripada gak punya penghasilan, lebih baik tetap melaut,” kata Mukarim, nelayan di Kelurahan Ngemplakrejo, Kota Pasuruan, Selasa (15/11/2016).
Mukarim melaut bersama belasan nelayan lain. Meski cuaca buruk, ia tetap mendapat ikan berkualitas bagus dari berbagai jenis, seperti kerapu, baronang, dorang, cumi-cumi hingga kepiting. “Jumlah tangkapan yang berkurang,” jelasnya.
Selain mengandalkan ikan-ikan kualitas bagus, para nelayan juga mengandalkan hasil tangkapan ikan-ikan kecil. Ikan-ikan kecil dijual ke warga setempat untuk diolah jadi ikan asin.
“Harga ikan kecil per kilonya hanya Rp 8.000 hingga Rp 10.000,” imbuh Musyafak, nelayan lainnya.
Disebabkan hasil tangkapan nelayan menurun, harga ikan di pasar juga naik. Untuk cumi-cumi harganya dari nelayan bisa mencapai Rp 40.000/kg dan untuk kepiting super bisa mencapai Rp 70.000/kg – Rp 100.000/kg.
Saat panen atau hasil tangkapan normal, harga ikan-ikan tersebut jauh lebih murah. (fyd/fyd)