Sukapura (wartabromo) – Alat pemantauan aktivitas Gunung Bromo berupa deformasi dicuri orang tak dikenal, Minggu (18/9/2016) sekita pukul 17:00 hingga pukul 18:00. Selain pencurian, petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pos Gunung Bromo juga terganggu dengan kabel-kabel konektor transmisi radio yang dipotong-potong.
“Cukup aneh, kenapa alat itu dicuri. Padahal alat itu untuk membantu petugas memantau Gunung Bromo dan bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Kepala Pos PVMBG Gunungapi Bromo Ahmad Subhan, Senin (19/9/2016).
Mbah Aan, begitu ia dipanggil, menuturkan barang yang dicuri adalah Data logger buat mantau deformasi tubuh gunung bromo dan radio broadband. Alat deformasi yang terletak sekitar 500 meter dari bibir kawah Gunung Bromo itu raib dicuri orang yang tidak bertanggungjawab. Hal itu diketahui setelah petugas pos pantau tidak menerima data dari deformasi.
“Gemboknya digergaji. Dari rekaman seismograph memang terekam ada noise langkah kaki, tapi kami mengira noise dari tukang yang pasang patok laut pasir,” katanya lebih lanjut
Tak hanya mengambil alat-alat pantau deformasi, pencuri juga memotong kabel konektor untuk transmisi radio sehingga koneksinya terputus-putus. “Kabelnya tidak dicuri. Tapi terpotong-potong. Sepertinya ada yang sengaja memotongnya dan kami tidak tahu motifnya apa kok sampai memotong kabel,” tuturnya.
Meski Ahmad Subhan tidak menyampaik secara rinci, diperkirakan harga alat deformasi itu mencapai ratusan juta rupiah. Karena alat itu didatangkan dari luar negara dan tidak bisa langsung beli. “Bukan masalah harga, tapi evaluasi kami menjadi terhambat. Kami akan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian,” kata pria asal Banyuwangi ini.
Pihaknya berharap, masyarakat atau pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab agar tidak melakukan pencurian alat-alat pantau Gunung Bromo. (saw/fyd)