Pasuruan (wartabromo) – Proyek Air Umbulan segera direalisasikan pada 2017. Warga Desa Sidepan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, yang desanya terletak di sekitar mata air meminta agar nasib mereka diperhatikan.
“Kami atas nama warga Sidepan sebenarnya setuju dengan proyek Umbulan tapi dengan syarat tertentu. Kami minta irigasi pertanian harus tetap diperhatikan, juga kompensasi kepada masyarakat harus diperhatikan,” kata Romli, perwakilan warga saat berdialog dengan Bupati Irsyad Yusuf di pendopo kabupaten, Rabu (14/9/2016).
Romli datang bersama belasan perwakilan warga mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda hingga aparat desa.
“Kolam yang ada di desa kami tolong dikembangkan karena merupakan sumber mata pencaharian warga,” imbuh Romli.
Selama ini, kata Romli, warga Desa Sidepan menikmati air gratis. Warga meminta jika proyek selesai tak dipungut biaya untuk mendapatkan air Umbulan.
“Masyarakat Sidepan juga tolong diberi kesempatan berpartisipasi sebagai tenaga kerja dalam proyek maupun perusahaan yang mengelola air Umbulan,” tandasnya.
Bupati Irsyad mengatakan sebelum penandatanganan KPBU SPAM Umbulan 21 Juli lalu, ia sudah menyampaikan dalam rapat di Kemenko Ekuin permasalahan di Kabupaten Pasuruan terkait proyek Umbulan.
“Saya sampaikan bahwa terdapat 23 desa yang setiap musim kemarau mengalami krisis air bersih di Kabupaten Pasuruan yang harus diperhatikan. Ini akan diatasi secara bertahap dengan dana dari APBN,” jelasnya.
Yang kedua terkait konservasi kemudian yang ketiga pembangunan jaringan pipa baru PDAM untuk menyalurkan jatah sebanyak 420 liter/detik dari SPAM Umbulan ke rumah-rumah warga dan konsumen lainnya.
“Untuk konservasi, nanti dananya dari CSR. Sementara untuk jaringan pipa dibutuhkan biaya sekitar Rp256 miliar, dananya sharing pemerintah pusat, Pemprov Jatim dan Pemkab Pasuruan,” tandasnya.
Irsyad mengatakan, pada prinsipnya proyek Umbulan harus direalisasikan namun hak-hak warga juga harus dipenuhi. (fyd/fyd)