Pemkab Pasuruan Terus Kembangkan Peternakan Sapi Potong

2091
Sejumlah anak SD dikenalkan dengan peternakan sapi di UPTD Budidaya Ternak Pasuruan.

Pasuruan (wartabromo) – Upaya memenuhi kebutuhan pangan berupa pemenuhan daging sapi dengan swasembada daging dan mengekang import oleh Pemerintah RI, menjadi kesempatan bagi pemerintah di daerah-daerah untuk memanfaatkan peluang tersebut. Termasuk di antaranya Kabupaten Pasuruan, yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi dan turut andil dalam mewujudkan swasembada daging sapi.

Data populasi sapi di Kabupaten Pasuruan, populasi sapi potong sebanyak 105.000 ekor. Namun ditinjau dari jumlah populasi sapi potong sebanyak 101.000 ekor pada tahun 2015, prosentasenya hanya sekitar 2,55% dari populasi sapi potong di Propinsi Jawa Timur yang berjumlah 3.949.097 ekor.

Prosentase yang termasuk kecil untuk ukuran Kabupaten Pasuruan dengan luasan geografis sekitar 1.474 kilometer (km) atau 147.401,5 hektar (ha) dengan jumlah penduduk lebih dari 1,52 juta jiwa.

“Untuk sapi potong, kontribusi Kabupaten Pasuruan masih tidak terlalu besar. Tapi saat terjadi lonjakan harga dan kelangkaan daging sapi, di Kabupaten Pasuruan justru tetap stabil lantaran persediaan masih mencukupi. Peristiwa itu jadi tantangan sekaligus peluang untuk mengembangkan potensi sapi potong di Kabupaten Pasuruan,” kata M Irsyad Yusuf, Bupati Pasuruan, didampingi Bambang Hariyanto, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, beberapa waktu lalu.

Niatan dan keinginan Kabupaten Pasuruan untuk menempatkan posisinya sebagai salah satu daerah pemasok sapi, bukannya tanpa alasan. Pasalnya, dari kondisi wilayah geografis, luasan daerah hingga perkembangan sejarah, Kabupaten Pasuruan sangat memungkinkan mengembangkan peternakan sapi.

Ditinjau dari posisinya, berada di daerah dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian mulai dari 0 meter di atas permukaan air laut (dpl) hingga dataran pegunungan yang berketinggian lebih dari 1.000 meter dpl, menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai daerah yang subur.

Dengan wilayah yang terdiri pantai dan pegunungan itu, membuat Kabupaten Pasuruan di kelilingi gugusan pegunungan yang besar, yakni Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, Pegunungan Arjuno-Welirang dan Pegunungan Penanggungan. Kondisi geografis itulah yang membuat Kabupaten Pasuruan menjadi daerah cekungan air dan kaya dengan sumber air.

Karena menjadi daerah cekungan air, potensi hidrografinya sangat besar hingga banyak terdapat sumber air dan itu membuat Kabupaten Pasuruan menjadi lahan yang subur untuk pertanian serta peternakan dengan persediaan makanan yang melimpah.

“Dengan persediaan pakan yang melimpah itu, memungkin peternakan sapi dikembangkan oleh masyarakat. Keinginan pemerintah pusat untuk swasembada daging, jadi peluang  untuk memberdayakan peternak dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuh M Irsyad Yusuf.

Menurut Bupati Pasuruan yang akrab dipanggil Gus Bup oleh kalangan wartawan ini, terus naiknya populasi sapi potong di Kabupaten Pasuruan, menunjukkan peluang yang makin besar bagi pengembangan ternak itu. Artinya, masyarakat juga memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan ekonominya, melalui usaha ternak sapi potong.

Dengan keinginan kuat masyarakat tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, tinggal memberikan dorongan dan motivasi serta semangat, melalui program kerja yang sistematis dan terukur.

Bahkan dalam pengembangan potensi ternak, juga dibutuhkan inovasi tehnologi yang tepat, sekaligus manajemen administrasi yang bagus. Sehingga pemberdayaan peternak sapi potong dapat terwujud dengan memperbesar kontribusi daging sapi untuk kebutuhan masyarakat yang lebih luas. (*/hrj)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.