Mayangan (wartabromo) – Praktek perjokian ternyata tidak hanya terjadi dalam ujian masuk perguruan tinggi saja. Dalam ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK) di Kota Probolinggo, Yulian (20), warga Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, diamankan karena diduga sebagai joki ujian, Senin (9/5/2016).
Pemuda ini diamankan lantaran ada kecurigaan panitia penyelenggara. Sebab, antara data peserta ujian dengan peserta, tidak sama. Dimana Yulian menggunakan identitas dari M. Saleh (51), asal PKBM Bayuangga, yang tercatat sebagai peserta UNPK.
Pada jam ujian pertama, mata pelajaran Bahasa Indonesia panitia sudah curiga. Melihat antara data dan peserta ujian yang bertempat di SDN Sukabumi 2, tidak sama. Seharusnya yang datang mengikuti ujian aadalah orang tua berusia setengah abad, bukan orang yang lebih muda. “Namun kami biarkan, hingga jam pertama usai,” kata salah satu petugas ujian.
Saat hendak memasuki jam kedua, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), panitia mencegat peserta atas nama M. Saleh tersebut. Otomatis, mata ujian kedua tersebut urung dikerjakannya. Atas tindakan joki ujian ini, panitia melaporkan kepada polisi dan mengamankan joki tersebut di ruang kesekretariatan panitia ujian wustho (setara paket B, untuk pendidikan umum).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, Zainullah mengaku belum mendapat laporan terkait praktek perjokian itu. Meski begitu, ia mengaku akan menindak tegas oknum tersebut karena telah mencoreng dunia pendidikan.
“Masih akan kami konfirmasi lebih lanjut kepada panitia. Kami akan membatalkan ujiannya jika terbukti,” katanya tegas. (saw/fyd)