Rembang (wartabromo) – Kemiskinan dan ketidakmampuan secara ekonomi untuk membangun rumah miliknya membuat Sa’adah (46) janda asal Dusun Kalisangit Desa Krengi Kecamatan Rembang, Pasuruan akhirnya nekad untuk wadul dan menceritakan kesusahannya kepada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Janda anak satu tersebut mengaku jika dirinya tinggal di rumah berdinding gedek seluas 5 x 4 meter bersama seorang anaknya setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam.
Pertemuan dengan Mensos, Khofifah Indar Parawansa sendiri terjadi secara tidak sengaja di alun – alun Bangil Pasuruan.
“Ketika saya berkunjung ke Bangil, Bu Sa’adah menemui saya dan mengaku kalau rumahnya yang berdinding bambu mau roboh,” tutur Mensos.
Saat itu, usai mendengar pengakuan buruh tani itu, dirinya memerintahkan operator Pendamping Keluarga Harapan (PKH) untuk segera mencari alamat rumahnya di wilayah Rembang.
“Ternyata benar, ” ujar Khofifah.
Selanjutnya, dirinya pun berkunjung ke rumah Sa’adah dan anaknya yang hanya berukuran 5 x 4 meter serta melakukan peletakan batu pertama secara simbolik secara langsung.
Pihak kementrian sosial sendiri menyerahkan bantuan untuk perbaikan rumah tidak layak huni menjadi layak huni sebesar Rp. 15 juta sebagai bagian dari Penerima PKH.
Dirinya berharap, rumah Sa’adah bisa diselesaikan sebelum bulan Ramadhan tiba dengan harapan saat bulan suci nanti sudah bisa ditempati. (egy/yog)