Pasuruan (wartabromo) – Masih banyak warga Kabupaten Pasuruan yang belum memiliki jamban. Mereka memilih buang air besar di sungai dan pantai serta tempat terbuka lainnya.
Tahun 2014, sebanyak 687.583 orang (166.872 KK ) atau 44,91 % dari total penduduk 1.531.025 jiwa (382.376 KK ) di Kabupaten Pasuruan masih buang buang air besar di sungai sungai. Sementara di tahun 2015, tercatat 253.286 KK sudah berjamban dan 129.090 KK belum memiliki jamban.
“Itu data dari Dinkes Kabupaten Pasuruan,” kata MH Dardiri, pegiat sanitasi dan air bersih dari IWINS USAID, Sabtu (12/3/2016).
Dari 365 Desa/Kelurahan di wilayah Kabupaten Pasuruan, yang dinyatakan ODF (Open Defication Free) baru 24 Desa/Kelurahan. Sementara 341 Desa/Kelurahan masih belum ODF, yang artinya masih BAB sembarangan.
Dardiri memberikan contoh di Desa Mendalan, Kecamatan Winongan yang memiliki luas wilayah 236.600 Ha, dengan jumlah penduduk 3.167 jiwa (769 rumah), hanya 132 KK yang berjamban. Di Desa Sumberpitu, Kecamatan Tutur, dari total 556 umah yang berjamban 433 rumah, dan sisanya 62 rumah belum berjamban.
“Di Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Bangil, dengan jumlah penduduk 10.408 jiwa yang terbagi dalam 2.374 KK, masih terdapat 712 KK (30%) dari penduduknya BAB di sungai dan selokan yang ada perkampungan warga,” urainya.
Di tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Pasuruan memproyeksikan dua kecamatan untuk ODF, yakni Kecamatan Puspo dan Tosari, di tahun 2016 proyeksi ODF ditambah satu kecamatan lagi yakni Kecamatan Tutur. Namun hingga tahun 2016 proyeksi ini belum tercapai.
“Dengan kondisi yang ada, peran semua pihak dalam meningkatkan akses terhadap sanitasi yang layak adalah sebuah keniscayaan. Karena tanpa sanitasi yang layak, indeks kesehatan dan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Pasuruan akan sulit tercapai,” pungkasnya. (fyd/fyd)