Mengaku Disulut Lilin karena Diduga Mencuri, Santri Laporkan Kyai

994
Santri laporkan kyainya ke Unit PPP Polres Probolinggo. Foto: Sundari AW (wartabromo)

Krucil (wartabromo) – Gara-gara mengambil uang milik temannya, Candra Priandita (10) seorang santri disulut dengan lilin oleh kiainya. Diberlakukan seperti itu, keluarganya tidak terima dan melaporkan Pengasuh Ponpes Sirajut Tholibin, KH Abdullah Arifin, ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo, Senin (22/2/2016).

Dengan didampingi oleh keluarganya, Candra Priandita, siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sirojut Tholibin Dusun Krajan Desa Racek Kecamatan Krucil, menuju ruang Unit PPA.

Dihadapan penyidik, menceritakan peristiwa yang dialaminya. Dari punuturannya, sekitar 11 Desember 2015 atau sebelum Peringatan Maulid Nabi, ia mengambil uang senilai Rp. 5 ribu milik Pupit, teman satu pondok.

“Lilin yang dibakar itu diletakkan di meja dan tangan kanan saya diletakkan diatasnya,” tutur Candra kepada penyidik.

Awalnya, putri tunggal pasangan Supriati / Toyani (45) dan Suparmo (alm), tidak mengaku kepada keluarga. Namun, saat liburan Natal, ibunya yang bekerja di Surabaya pulang kampung, curiga melihat luka di telapak tangan kanan Candra. Bersama keluarga yang mulai bertanya dengan luka itu. Meski didesak untuk terus terang Candra tetap tutup mulut.

Siswa kelas 5 ini hanya mengaku luka biasa karena tergores. Hingga ibunya kembali ke Surabaya, Candra tetap tidak mengaku. “Baru beberapa minggu yang lalu, kami mendengar dari tetangga bahwa luka Candra tersebut diakibatkan oleh luka bakar. Karenanya kami kemudian melaporkan kejadian ini ke polres,” ujar Lilik rusmini (31), saudara sepupu Candra.

Kini, kasus tersebut tengah ditangani oleh Unit PPA Polres Probolinggo. Seusai dimintai keterangan, Candra dibawa ke Rumah Sakit Waluyojati Kraksaan untuk dilakukan visum. (saw/fyd)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.