Tosari (wartabromo) – Dampak erupsi Gunung Bromo tidak hanya mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan namun juga sangat berpengaruh terhadap hasil pertanian masyarakat suku tengger.
Salah satu petani kentang di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan, Purwanto misalnya, mengungkapkan erupsi gunung bromo yang terjadi pada bulan desember 2015 telah mengakibatkan tanaman kentang miliknya mati dan tidak bisa dipanen.
Menurutnya, seperempat hektar lahan tanaman ketang yang normalnya dapat menghasilkan sebanyak 1 ton kentang justru kering sehingga mempengaruhi hasil tanaman kentang.
“Tanaman kentang milik saya ini banyak yang mati karena abu vulkanik gunung bromo yang terjadi pada bulan desember lalu” ungkap purwanto kepada warta bromo, senin (25/01/2016).
Dijelaskannya, masa tanam kentang adalah 4 bulan, tapi sebelum masa panen ia justru harus menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah.
“Dari 10 lahan tanaman kentang hanya 3 lahan ketang saja yang dapat dipanen. Padahal dalam sekali tanam ia mengeluarkan sebanyak 3 juta rupiah untuk seperempat hektar lahan tanaman kentang, ” pungkasnya.
Seperti diketahui, gunung bromo mengalami peningkatan status setelah mengeluarkan abu vulkanik. Kondisi bromo tersebut merupakan kejadian siklus tahunan yang dialami oleh gunung yang ada di kawasan TNBTS tersebut. (egy/yog)