Tosari (wartabromo) – Bertolak belakang dengan tahun-tahun sebelumnya, pengunjung malam tahun baru 2016 di kawasan wisata Gunung Bromo, menyusut.
Kondisi di Puncak Penanjakan, Tosari, Pasuruan, yang merupakan salah satu lokasi favorit menyaksikan pemandangan jauh berbeda dengan malam tahun baru 2015 silam. Pengunjung tidak lebih dari dua ratusan orang. Padahal saat normal, bisa mencapai ribuan orang hingga meluber ke Bukit Kingkong, Bukit Cinta dan Dingklik.
“Kalau tahun lalu sangat ramai, sejak dari bawah sudah ramai. Tahun ini sepi,” kata Andre, pengunjung asal Pasuruan, Jumat (1/1/2016), dini hari.
Sepinya pengunjung otomatis mematikan rejeki warung-warung, pengelola jeep, penginapan dan cottages dan pelaku wisata lainnya.
Bromo Cottages yang biasanya tak mampu menampung pengunjung, kali ini hanya beberapa kamar yang terisi. “Dari 100 kamar hanya 6 yang terisi,” kata Sudrajat, pegawai cottages.
Wanto, penjual souvenir juga mengeluhkan hal yang sama. “Dagangan sama belum laku sama sekali,” kata Wanto.
Status siaga Gunung Bromo disusul penutupan kawasan kawah dan lautan pasir. Jarak aman bagi wisatawan 2,5 kilo meter. Seja ditutup, pengunjung Bromo terus merosot. Pada malam tahun baru sebelumnya saat kondisi normal, pengunjung bisa mencapai 5000 orang. (dib/fyd)