Kanigaran (wartabromo) – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, memastikan korban tragedi Mina asal kloter 48 Embarkasi Surabaya yang meninggal dunia bertambah satu.
Jamaah haji itu diketahui bernama Hosen bin Wir Ibrahim (60), Krajan Tengah RT 02 RW 02 Desa Sokaan Kecamatan Krejengan. Dengan begitu, jamaah haji yang meninggal dalam tragedi Mina asal kloter 48 Probolinggo menjadi 8 orang.
Kasi Haji dan Umroh Kemenag setempat Mukhlason mengatakan, Hosen sebelumnya dinyatakan meninggal terlebih dahulu dirawat di salah satu rumah sakit di Mekkah. Pria yang di paspornya bernama Hosen Ibrohim Nimat nomor B1023186 ini, sebelumnya masuk dalam daftar 17 jamaah yang belum kembali ke maktab.
“Daftar rilis terbaru dari Kadaker Mekkah, menyebutkan Hosen meninggal tadi malam sekitar pukul 1.00,” ujarnya kepadawartabromo.com.
Hosen yang berangkat haji pada 9 September lalu menggunakan jasa Safara Travel. Ia meninggalkan seorang istri, yakni Sipuk (50), dan dua orang anak yaitu Sulaiman dan Nur Aini.
Sementara itu, kabar tersebut membuat duka mendalam bagi keluarga, bahkan Sipuk (55), istri korban, menangis histeris dan pingsan.
Ibu dua anak tersebut shock saat melihat kedatangan wartawan ke rumahnya. Ia pingsan di jalan desa tak jauh dari rumahnya. Sehingga, oleh kerabat dan tetangga, wanita setengah baya itu digotong bersama-sama ke dalam rumah. Bahkan ketika siuman dari pingsannya, ibu Nur Aini dan Sulaiman ini menangis histeris sejadi-jadinya.
“Bibi sangat terpukul mendengar kematian suaminya, “ ujar Solehuddin, kerabat Hosen, kepada wartabromo.com.
Sebelumnya, berdasarkan informasi dari Posko Pengaduan Keluarga Jamaah Haji di Kantor Pelayanan Haji Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, diketahui korban meninggal asal Kabupaten dan Kota Probolinggo dalam kloter 48 Embarkasi Surabaya sebanyak 7 orang yaitu :
1. Hamid Atwi (50), asal Desa Muneng Kidul, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
2. Nero Astro Sahi (57), asal Desa Triwungan, Kecamatan Kota Anyar, Kabupaten Probolinggo.
3. Tasmuji Agung Saputro (57), asal Desa Tambak Rejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.
4. Ali Wafa Abdul Halim, warga Desa Liprak Kulon, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.
5. Mujayana binti Tahir, warga Desa Liprak Kulon, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.
6. Yusriani binti Muhmmad Qohar, warga Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo.
7. Abdul Karim, warga Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo
Selain itu, jamaah asal Kabupaten Probolinggo yang belum kembali ke maktab dan tidak ada kabarnya sekarang tinggal 4 orang. Mereka adalah :
1. Zaini Bin Maulan, warga Dusun Kamar RT 2 RW 1 Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar.
2. Samsiya Binti Sarnuji, warga Dusun Pocok RT 17 RW 3 Desa Liprak Wetan, Kecamatan Banyuanyar.
3. Masykur Bin Atmino, Dusun Dauh RT 6 RW 3, Desa Alastengah, Kecamatan Besuk.
4. Zainab Binti Darmo Sagimin, Dusun Tegginah RT 1 RW 2 Desa Gunggungan Lor Kecamatan Pakuniran.
(saw/yog)