Kejayan (wartabromo) – Ada yang berbeda dalam kejuaraan pacuan kuda piala Bupati Cup II yang digelar di Gelanggang Pacuan Kuda Ki Ageng Astro Joyo, Desa Cobanjoyo, Kecamatan Kejayan, Sabtu (4/9/2015) siang. Yakni keikutsertaan sejumlah Pondok Pesantren dalam lomba yang memiliki lintasam hingga 2000 meter tersebut.
Namanya juga pacuan kuda santri, maka berkuda pun juga tak melepaskan pakaian wajib mereka, yakni jubah.
Daud (24), salah satu peserta asal Ponpes Darus Salam An Nasr Batu, Malang mengaku sudah biasa berkuda dengan menggunakan jubah yang biasa dia pergunakan untuk nyantri.
“Sudah biasa mas, setiap harinya juga begini. Yang penting kalau naik kuda itu harus mengenal kudanya dengan baik. Baju apapun tak akan pernah menjadi masalah kalau sudah mengenal karakter kudanya,” tutur Daud.
Daud sendiri sudah sangat dekat dengan Labub, nama kuda jantan miliknya yang berusia 3 tahun dan telah membawa dirinya menjadi juara di mana-mana.
“Alhamdulillah. Saya sangat sayang sama Labub seperti saudara sendiri. Setiap hari harus diperhatikan, ” ujarnya.
Dalam lomba tersebut, para peserta mengikuti lomba yang berbagai kelas dan tingkatan, mulai dari kelas A-J maupun kelas mini. Seluruhnya harus melewati lintasan mulai dari 500 meter hingga 2000 meter.
Selain itu, lapangan pacuan kuda yang dibangun dari bekas lahan tambang pasir seluas kurang lebih 1400 meter dan lebar lintasan 16 meter, cukup representatif untuk kejuaraan pacuan kuda.
Sementara itu, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf yang hadir dalam kegiatan lomba ini mengaku akan mendukung Kejuaraan Pacuan Kuda sebagai kegiatan rutin tahunan, khususnya dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan.
“Kebetulan Kabupaten Pasuruan sekarang sudah berusia 1086 tahun. Banyak agenda yang telah kita susun, salah satunya adalah Kejuaraan Pacuan Kuda ini. Kita akan menggelarnya pada tahun-tahun mendatang sebagai salah satu ikon kegiatan khas menyambut Hari Jadi Kabupaten Pasuruan,” kata Irsyad. (eml/yog)